Pondok Pesantren Inklusi Griya Sunnah Cileungsi Bogor

Pondok Pesantren Inklusi Griya Sunnah Cileungsi Bogor

Pondok Pesantren Bermanhaj salaf untuk jenjang TK SD Tahfidz SMP Tahfidz IT dan SMA Tahfidz IT Cileungsi Bogor

Operating as usual

22/11/2021

SIFAT HURUF YANG TIDAK MEMILIKI LAWAN KATA

Kajian Tajwid Sesi Ke-8,

*Setiap Huruf Hijaiyyah memiliki minimal 4 sifat, contohnya :

Huruf أ :
✔️ Makrajnya : Pangkal Tenggorokan.
✔️ Sifatnya : جهر، شدة، استفال، انفتاح

Huruf ب :
✔️ Makhraj : Dua Bibir
✔️ Sifat : جهر، شدة، استفال، انفتاح، قلقلة

Huruf ت :

Huruf ث :

22/11/2021
22/11/2021

MAKHRAJ ALHALQ DAN SIFAT HURUF

PERTEMUAN KE TUJUH

19/11/2021

MAKHRAJ LISAN
Kajian Tajwid Sesi Ke-5,

Photos from Pondok Pesantren Inklusi Griya Sunnah Cileungsi Bogor's post 19/11/2021

ׂ∝ִ ꜝ Tips cepat menghapal Al-Qur'an walaupun sedikit demi sedikit , dari aku sendiri yaa.

゚🪴 Niat , kalau udah niat karena Allah pasti lancar.

゚🪴 Fokus , pilih metode apa yang menurut kamu nyaman. kalau udah kepilih metodenya kuncinya fokus ke metode yang kamu pilih.

゚🪴 Waktu , kalau aku sendiri khusus hapalan itu selesai Maghrib dan selesai tahajud / shubuh.

゚🪴 Target , misalkan kamu pilih waktu selesai Maghrib target hapalan kamu misalkan mampu hapal 2 ayat.

゚🪴 Rajin , nanti kalau kamu udah hapal terus kamu mau hapalin surat yang lain juga. surat yang sebelumnya kamu hapal itu harus kamu sering asah juga.

𖦆🌷𓄹 RQ - TQS 𓍯 ᨒ∅

Photos from Pondok Pesantren Inklusi Griya Sunnah Cileungsi Bogor's post 19/11/2021

Serial Do'a 🤍🍃

●╰╮✾🅐🅗✾╭╯●

• Dari Mu'adz Radhiyallahu'anhu, Rasulullah ‎ﷺ‎‬ bersabda:

"Demi Allah wahai Mu'adz, sesungguhnya aku mencintaimu. Lalu beliau bersabda, "Aku berwasiat kepadamu wahai Mu'adz, jangan engkau tinggalkan setiap selesai shalat ucapan,

اَللّٰهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
"Ya Allah berilah pertolongan kepadaku untuk berdzikir (menyebut) Nama-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah yang baik untukMu." (HR. Ahmad)

•Anas Radhiyallahu'anhu berkata, "Apabila Rasulullah ‎ﷺ‎‬ telah menyelesaikan shalat beliau, beliau mengusap kening beliau dengan tangan kanan beliau kemudian mengucapkan,

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ
اَللّٰهُمَّ أَذْهِبْ عَنِّي الْهَمَّ والْحَزَنَ

"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, hapuskanlah duka dan kesedihan dariku."
(HR. Ath-Thabrani)

Refrensi: Al-Adzkar, Imam An-Nawawi.

Photos from Pondok Pesantren Inklusi Griya Sunnah Cileungsi Bogor's post 16/11/2021







Mikrometer Sekrup:
Pengertian
Cara Mengukur
Contoh Soalnya

Mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda-benda berukuran tipis. Alat ukur ini bisa juga digunakan untuk mengukur benda berbentuk pelat.

ADVERTISEMENT

Dalam kehidupan sehari-hari, alat ukur ini digunakan oleh tukang servis kulkas dan p***a air untuk mengukur diameter kawat tembaga yang akan digunakan untuk mengganti kumparan kawat yang telah rusak.

Bagaimana cara menggunakan mikrometer sekrup?

Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm. Skala utama pada rahangnya memiliki skala terkecil 0,5 mm

Benda yang akan diukur dijepit pada rahang mikrometer sekrup.

Lihat angka pada skala putar yang membentuk garis lurus dengan sumbu skala utama. Pada gambar terlihat nilainya 0,395 mm.

Jadi, tebal benda yang diukur = 8,5 mm + 0,395 mm = 8.895 mm.

ADVERTISEMENT

Agar lebih memahaminya, berikut contoh soal pengukuran mikrometer sekrup yang bisa dipelajari.

Contoh Soal 1

Jika pada suatu pengukuran didapatkan gambar skala utama ataupun skala nonius dibawah ini,hitunglah berapa panjang dari benda yang akan diukur?

Mikrometer Sekrup: Pengertian, Cara Mengukur, dan Contoh Soalnya (2)
Contoh soal 1. Foto: rumus-rumus
Jawaban:

Skala utama = 4 mm

Skala nonius = 0,30 mm

Maka, jadi hasil dari pengukuran diatas adalah: Skala utama ditambah skala nonius = 4 +0,3 = 4,30 mm

Contoh Soal 2

Hitunglah Berapa ketebalan kawat tembaga yang diukur dengan mikrometer sekrup dibawah ini?

Contoh soal 2. Foto: rumus-rumus
Jawaban

Skala utama = 1,5mm

Skala nonius = 0,30mm

Jadi,maka hasil dari pengukuran diatas adalah: Skala utama ditambah skala nonius = 1,5 + 0,3 = 1,80mm.

Contoh Soal 3

Perhatikan gambar dibawah ini! Hitunglah hasil dari pengukuran tebal kawat dibawah ini!

Contoh soal 3. Foto: rumus-rumus
Jawaban:

ADVERTISEMENT

Pengukuran tebal kawat akan menggunakan mikrometer sekrup, yakni:

Skala tetap = 1,5 × 1 mm = 1,5 mm

Skala nonius = 30 × 0,01mm = 0,30 mm

Hasil = skala tetap + skala nonius

Hasil = 1,5mm + 0,30mm = 1,80 mm

Jadi, hasil pengukurannya 1,80 mm.

(MSD)

Contoh
Alat
Kehidupan
·
Laporkan tulisan



Photos from Pondok Pesantren Inklusi Griya Sunnah Cileungsi Bogor's post 16/11/2021







Mikrometer Sekrup:
Pengertian
Cara Mengukur
Contoh Soalnya

Mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda-benda berukuran tipis. Alat ukur ini bisa juga digunakan untuk mengukur benda berbentuk pelat.

ADVERTISEMENT

Dalam kehidupan sehari-hari, alat ukur ini digunakan oleh tukang servis kulkas dan p***a air untuk mengukur diameter kawat tembaga yang akan digunakan untuk mengganti kumparan kawat yang telah rusak.

Bagaimana cara menggunakan mikrometer sekrup?

Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm. Skala utama pada rahangnya memiliki skala terkecil 0,5 mm

Benda yang akan diukur dijepit pada rahang mikrometer sekrup.

Lihat angka pada skala putar yang membentuk garis lurus dengan sumbu skala utama. Pada gambar terlihat nilainya 0,395 mm.

Jadi, tebal benda yang diukur = 8,5 mm + 0,395 mm = 8.895 mm.

ADVERTISEMENT

Agar lebih memahaminya, berikut contoh soal pengukuran mikrometer sekrup yang bisa dipelajari.

Contoh Soal 1

Jika pada suatu pengukuran didapatkan gambar skala utama ataupun skala nonius dibawah ini,hitunglah berapa panjang dari benda yang akan diukur?

Mikrometer Sekrup: Pengertian, Cara Mengukur, dan Contoh Soalnya (2)
Contoh soal 1. Foto: rumus-rumus
Jawaban:

Skala utama = 4 mm

Skala nonius = 0,30 mm

Maka, jadi hasil dari pengukuran diatas adalah: Skala utama ditambah skala nonius = 4 +0,3 = 4,30 mm

Contoh Soal 2

Hitunglah Berapa ketebalan kawat tembaga yang diukur dengan mikrometer sekrup dibawah ini?

Contoh soal 2. Foto: rumus-rumus
Jawaban

Skala utama = 1,5mm

Skala nonius = 0,30mm

Jadi,maka hasil dari pengukuran diatas adalah: Skala utama ditambah skala nonius = 1,5 + 0,3 = 1,80mm.

Contoh Soal 3

Perhatikan gambar dibawah ini! Hitunglah hasil dari pengukuran tebal kawat dibawah ini!

Contoh soal 3. Foto: rumus-rumus
Jawaban:

ADVERTISEMENT

Pengukuran tebal kawat akan menggunakan mikrometer sekrup, yakni:

Skala tetap = 1,5 × 1 mm = 1,5 mm

Skala nonius = 30 × 0,01mm = 0,30 mm

Hasil = skala tetap + skala nonius

Hasil = 1,5mm + 0,30mm = 1,80 mm

Jadi, hasil pengukurannya 1,80 mm.

(MSD)

Contoh
Alat
Kehidupan
·
Laporkan tulisan



16/11/2021

MAKHRAJ ALJAUF DAN TENGGOROKAN
Kajian Sesi Ke-3

16/11/2021

DEFINISI ILMU TAJWID
Kajian Sesi Ke-1

16/11/2021

Tajwid

13/11/2021

💌 *ALAM NASYRAH LAKA SHODROK…* 📕📘📗

*🎇 Allah Ta’ala berfirman kepada NabiNya..*

*🔹Alam Nasyrah laka shodrok..*

*🔸 Bukankah Kami telah melapangkan dadamu..*

*🔹Saudaraku..*

*🔸 Hati yang lapang adalah nikmat Allah yang besar..*

*🔹 Ia adalah Hati yang dipenuhi oleh iman dan Islam..*

*🔸Kelapangan hati hanya dirasakan oleh orang yang mentauhidkan Allah..*

*🔹 Yang hanya bertawakal kepada Nya..*

*🔸 Dan yakin akan adanya hari pembalasan..*

*🔹 Di saat musibah datang menerpa..*

*🔸 Iya Ridla dengan keputusan Nya..*

*🔹Ia pun tenang dan lapang dada..*

*🔸Disaat badai ujian menghantamnya..*

*🔹 Ia berharap akan pahala Nya..*

*🔸 Ia pun sabar dan lapang dada..*

*🔹 Ia merasa gembira ketika berdzikir kepada Nya..*

*🔸 Ia merasa bahagia ketika bermunajat denganNya..*

*🔹Hatinya selalu kembali kepada Allah..*

*🔸Lapang lah dadanya..*

*🔹Berharap keindahan surgaNya..*

*🔸Namun..*
*Di saat hati tertutup dari hidayah..*

*🔹Ia akan merasakan kesempitan..*

*🔸Bagaikan naik ke ruang angkasa..*

*🔹Di saat ujian menerpanya..*

*🔸Ia tak sabar dan berputus asa..*

*🔹Gersang terasa kehidupannya..*

*🔸Tak lagi terasa kenikmatan bermunajat kepadaNya..*
*Ya Rabb..*

*📝 Oleh Ustadz Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى*

Photos from Pondok Pesantren Inklusi Griya Sunnah Cileungsi Bogor's post 12/11/2021

🍋🍐 *MUMPUNG DIWAKTU EMAS HARI JUM’AT, DO'A-DO'A INSYAALLAH DIKABULKAN. INI DO'A LENGKAP SEKALI* 🌅

*M KASA -MS*

🥑 Ini ada doa yang Masya Allah luar biasa :

اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، وَمَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَسْأَلُكَ مِمَّا سَأَلَكَ بِهِ مُحَمَّدٌ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِمَّا تَعَوَّذَ بِهِ مُحَمَّدٌ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، وَمَا قَضَيْتَ لِيْ مِنْ قَضَاءٍ فَاجْعَلْ عَاقِبَتَهُ رُشْدًا.
(رواه الحاكم، وصححه الألباني)

🔴 Allohumma inni as aluka minal khoiri kullihi, 'aajilihi wa aajilihi, maa 'alimtu minhu wa maa lam a'lam, wa a'uudzu bika minasy syarri kullihi, 'aajilihi wa aajilihi, wa maa 'alimtu minhu wa maa lam a'lam, wa as alukal jannata wa maa qorroba ilaihaa min qoulin au 'amalin, wa a'uudzu bika minannaari wa maa qorroba ilaihaa min qoulin au 'amalin, wa as aluka mimmaa sa-alaka bihi muhammadun -shallallahu 'alaihi wa sallam-, wa a'uudzu bika mimmaa ta'awwadza bihi muhammadun -shallallahu 'alaihi wa sallam-, wa maa qodhoita lii min qodhoo-in faj'al 'aaqibatahuu rusydaa.

🏆 Artinya :

⚫️ "Ya Allah, aku meminta seluruh kebaikan, baik yang cepat maupun yang lambat, yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui, dan aku berlindung dari seluruh keburukan, yang cepat maupun yang lambat, yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui.

🟤 Dan aku meminta surga dan yang mendekatkan kepadanya dari perkataan atau perbuatan, dan aku berlindung dari neraka dan yang mendekatkan kepadanya dari perkataan atau perbuatan.

🟡 Dan aku meminta segala sesuatu yang diminta oleh Nabi Muhammad-shallallahu 'alaihi wa sallam- dan berlindung dari segala yang diminta perlindungannya oleh Nabi Muhammad -shallallahu 'alaihi wa sallam-.

🟢 Dan apapun yang Engkau takdirkan untukku, maka jadikanlah kebaikan pada akhirnya."
(HR. Hakim dan di shahihkan Syeikh Albani)

🍯 Semoga kita semua bisa menghafal dan membacanya dimanapun juga. Aamiiin.

🌐 Sumber : Artikel : https://bbg-alilmu.com

✒ Ditulis oleh Ustadz Muhammad Nuzul Dzikry, Lc حفظه الله تعالى.

12/11/2021

Bismillah..

Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma berkata :

“Didiklah anakmu, karena sesungguhnya engkau akan dimintai pertanggungjawaban mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah engkau berikan kepadanya. Dan dia juga akan ditanya mengenai kebaikan dirimu kepadanya serta ketaatannya kepada dirimu.”(Tuhfah al Maudud hal. 123).

Sungguh beruntung dan berbahagialah orang tua yang telah mendidik anak-anak mereka sehingga menjadi anak yang shalih/shalihah, yang selalu membantu orang tuanya, mendo’akan orang tuanya, membahagiakan mereka dan menjaga nama baik kedua orang tua.

Karena anak yang shalih/shalihah akan senantiasa menjadi investasi pahala, sehingga orang tua akan mendapat aliran pahala dari anak shalih/shalihah yang dimilikinya.
_______

Photos from Pondok Pesantren Inklusi Griya Sunnah Cileungsi Bogor's post 12/11/2021

الأبجدية العربية.

Photos from Pondok Pesantren Inklusi Griya Sunnah Cileungsi Bogor's post 12/11/2021

*PERKARA PERTAMA YANG HILANG DARI AGAMA INI*

●╰╮✾🅐🅗✾╭╯●

ٱول ما تفقدون من دينكم الأمانة
وآخره الصلاة ( صحيح بشواهده الكثيرة )

Perkara pertama yang hilang dari agama kalian adalah sifat amanah.

Dan perkara paling akhir yang akan hilang dari agama kalian adalah shalat.
Dan sungguh suatu kaum mengerjakan shalat, namun tidak mendapatkan bagian (pahala) apa pun.“

*_📜 Silsilah As Shohihah 1739._*

Photos from Pondok Pesantren Inklusi Griya Sunnah Cileungsi Bogor's post 12/11/2021

┏ ●❃❀❃● ━━━━━━━━━━━━┓
◎◎ SIROH NABAWIYYAH ━━ ⭕
┗━━━━━━━━━━━━ ۞۞۞ ━┛

Masa Turunnya Wahyu

┏━━━━━━━━━━━━━━━━ 📝

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia menyatakan ;

أُنْزِلَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – وَهْوَ ابْنُ أَرْبَعِينَ ، فَمَكَثَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ سَنَةً ، ثُمَّ أُمِرَ بِالْهِجْرَةِ ، فَهَاجَرَ إِلَى الْمَدِينَةِ ، فَمَكَثَ بِهَا عَشْرَ سِنِينَ ، ثُمَّ تُوُفِّىَ – صلى الله عليه وسلم –

“Wahyu pertama diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat beliau berusia empat puluh tahun. Beliau tinggal di Makkah selama tiga belas tahun. Lalu beliau diperintahkan berhijrah ke Madinah. Kemudian menetap di Madinah sepuluh tahun. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dunia.”
[HR. Bukhari, no. 3851]

Para ulama berselisih pendapat mengenai kapan turunnya wahyu dari malaikat Jibrīl kepada Rasūlullāh shalallahu 'alaihi wa sállàm. Namun ulama bersepakat bahwasanya hari turunnya adalah hari Senin. Dalam sebuah hadits di sebutkan, ketika Rasūlullāh shalallahu 'alaihi wa sállàm ditanya ; “Kenapa engkau berpuasa pada hari Senin ?” beliau shalallahu 'alaihi wa sállàm menjawab ; “Karena hari Senin adalah hari dimana saya dilahirkan dan hari dimana Allāh menurunkan wahyu kepadaku.” Namun mengenai bulan dan tanggal tepatnya, maka terjadi silang pendapat.

Ibnul Qayyim rahimähulâh berkata ;

وَلَا خِلَافَ أَنَّ مَبْعَثَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، وَاخْتُلِفَ فِي شَهْرِ الْمَبْعَثِ. فَقِيلَ: لِثَمَانٍ مَضَيْنَ مِنْ رَبِيعٍ الْأَوَّلِ سَنَةَ إِحْدَى وَأَرْبَعِينَ مِنْ عَامِ الْفِيلِ، هَذَا قَوْلُ الْأَكْثَرِينَ، وَقِيلَ: بَلْ كَانَ ذَلِكَ فِي رَمَضَانَ، وَاحْتَجَّ هَؤُلَاءِ بِقَوْلِهِ تَعَالَى: { شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ } قَالُوا: أَوَّلُ مَا أَكْرَمَهُ اللَّهُ تَعَالَى بِنُبُوَّتِهِ أَنْزَلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنَ، وَإِلَى هَذَا ذَهَبَ جَمَاعَةٌ … وَالْأَوَّلُونَ قَالُوا: إِنَّمَا كَانَ إِنْزَالُ الْقُرْآنِ فِي رَمَضَانَ جُمْلَةً وَاحِدَةً فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ إِلَى بَيْتِ الْعِزَّةِ، ثُمَّ أُنْزِلَ مُنَجَّمًا بِحَسَبِ الْوَقَائِعِ فِي ثَلَاثٍ وَعِشْرِينَ سَنَةً…. وَقِيلَ: كَانَ ابْتِدَاءُ الْمَبْعَثِ فِي شَهْرِ رَجَبٍ

“Tidak ada khilaf bahwa diutusnya Nabi (yaitu hari diturunkan wahyu kepada beliau) adalah hari senin. Namun terjadi perselisihan pada bulan apa ? Dikatakan bahwa wahyu turun tanggal 8 Rabi’ul Awwal tahun 41 dari tahun gajah, dan ini adalah pendapat mayoritas. Dan dikatakan p**a bahwa wahyu turun di bulan Ramadhan, mereka berdalil dengan firman Allah :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ

“Bulan Ramadhan yang diturunkan padanya al-Qur’an”
[QS Al-Baqarah : 185]

Mereka berkata ; “Begitu Allah memuliakan Nabi dengan kenabian maka Allah turunkan kepadanya al-Qur’an”. Dan ini pendapat sekelompok ulama.

Kelompok yang pertama mengatakan bahwa turunnya al-Qur’an di bulan Ramadhan maksudnya adalah turunnya al-Qur’an secara keseluruhan di malam Lailatul Qadar dan Baitul ‘Izzah, lalu diturunkan sedikit demi sedikit berdasarkan peristiwa-peristiwa dalam waktu 23 tahun. Dikatakan juga bahwa permulaan turunnya wahyu adalah di bulan Rajab.”
(Zaadul Ma’ad, 1/77-78)

Ibnu Hajar berkata ;

وَحَكَى الْبَيْهَقِيُّ أَنَّ مُدَّةَ الرُّؤْيَا كَانَتْ سِتَّةَ أَشْهُرٍ وَعَلَى هَذَا فَابْتِدَاءُ النُّبُوَّةِ بِالرُّؤْيَا وَقَعَ مِنْ شَهْرِ مَوْلِدِهِ وَهُوَ رَبِيعٌ الْأَوَّلُ بَعْدَ إِكْمَالِهِ أَرْبَعِينَ سَنَةً وَابْتِدَاءُ وَحْيِ الْيَقَظَةِ وَقَعَ فِي رَمَضَانَ

“Al-Baihaqi menghikayatkan bahwa masa Nabi bermimipi wahyu adalah selama enam bulan. Jika demikian, permulaan kenabian dengan mimpi terjadi pada bulan kelahiran beliau yaitu Rabi’ul Awwal ketika beliau persis berumur 40 tahun, dan permulaan wahyu dalam keadaan sadar (tidak tidur) terjadi di bulan Ramadhan.”
(Fathul Baari 1/27)

Jika tentang bulan turunnya wahyu diperselisihkan (antara Rabi’ul Awwal atau Rajab atau Ramadhan) maka mengenai tanggalnya lebih tidak jelas lagi dan tidak ada dalil yang kuat. Dengan demikian peringatan turunnya al-Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan tentu tidak ada dalilnya sama sekali. Bahkan jika kita berpatokan bahwa al-Qur’an turun di bulan Ramadhan di malam Lailatul Qadar maka seharusnya al-Qur’an turun di 10 malam yang terakhir.

Pelajaran yang bisa dipetik :

Pertama : Nabi shalallahu 'alaihi wa sállàm tidak mencari wahyu sebagaimana yang diklaim oleh Ibnu Sina bahwasanya kenabian adalah perkara yang bisa dicari. Seandainya Nabi shalallahu 'alaihi wa sállàm mencari wahyu, tentunya ini adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh beliau. Tetapi Nabi shalallahu 'alaihi wa sállàm ketika didatangi malaikat, beliau malah ketakutan. Nabi memang tidak mencari wahyu dan tidak menduga kalau dirinya akan dijadikan seorang Rasul meskipun Beliau telah mengalami hal-hal yang menakjubkan, seperti batu memberi salam kepada Beliau, jantung Beliau dibuka dan dibelah, dan mimpi-mimpi yang selalu terbukti dan terjadi.

Kedua : Pentingnya memiliki istri yang shālihah. Lihatlah bagaimana peran Khadījah radhiyallāhu Ta’āla ‘anhā. Seorang suami tatkala mendapat masalah maka seorang istri berusaha menenangkan suaminya. Peran Khadījah luar biasa kepada Nabi, mendengarkan keluh kesah suaminya, bahkan membawanya ke Waraqah bin Naufal, salah seorang yang shālih, untuk menjelaskan kondisi Nabi shalallahu 'alaihi wa sállàm.

Para dokter mengatakan, apabila ada orang dalam keadaan bersedih dan dia tidak mampu memikul beban itu, maka boleh diungkapkan, tetapi tidak kepada setiap orang. Seharusnya, yang paling utama dan pertama adalah, hendaknya dia menyampaikan keluh kesahnya kepada Allāh, sebagaimana perkataan Ya’qub ‘alayhissalām (bapaknya Nabi Yūsuf) :

إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ

“Sesungguhnya aku hanya mengeluhkan kesedihanku kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.”
[QS. Yūsuf : 86]

Oleh karena itu, hendaknya yang pertama dan utama adalah kita mengeluhkan segala kesulitan kita kepada Rabbul ‘ālamīn, baik melalui shalat kemudian berdo’a kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla ataupun amal Shalih lainnnya. Setelah itu tidak masalah jika kita pergi ke sebagian orang untuk mencari solusi. Sebagaimana Nabi mengeluhkan kepada istrinya. Karenanya memiliki istri shālihah dan pengertian adalah hal yang sangat indah, bisa mengurangi beban suaminya. Ini juga diantara tanda cerdasnya Khadījah radhiyallāhu Ta’āla ‘anhā, beliau mengantarkan Nabi shalallahu 'alaihi wa sállàm kepada Waraqah bin Naufal, seorang yang shālih yang mampu memberi nashihat.

Ketiga : Orang yang selalu melakukan kebaikan karena Allāh Subhānahu wa Ta’āla niscaya Allāh tidak akan menghinakan dia selamanya. Ini adalah sunnatullāh yang tidak akan mungkin berubah. Orang yang bersosialisasi, bergaul dan berinteraksi karena Allāh, bukan karena cari muka atau perhatian atau pujian, maka Allāh tidak akan pernah menghinakan dia.

Bahkan Khadījah menashihati Nabi dengan mengatakan ;

كَلاَّ أَبْشِرْ فَوَاللهِ لاَ يُخْزِيْكَ اللهُ أَبَدًا فَوَاللهِ إِنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمِ وَتَصْدُقُ الْحَدِيْثَ وَتَحْمِلُ الْكَلَّ وَتَكْسِبُ الْمَعْدُوْمَ وَتَقْرِي الضَّيْفَ وَتُعِيْنُ عَلَى نَوَائِبِ الْحَقِّ

“Sekali-kali tidak, bergembiralah! Demi Allah sesungguhnya Allah selamanya tidak akan pernah menghinakanmu. Demi Allah, sungguh engkau telah menyambung tali silaturahim, jujur dalam berkata, membantu orang yang tidak bisa mandiri, engkau menolong orang miskin, memuliakan (menjamu) tamu, dan menolong orang-orang yang terkena musibah.”
[HR. Al-Bukhari I/4 no. 3 dan Muslim I/139 no. 160]

Karena itu, orang yang kehidupannya penuh dengan membantu orang lain, dia tidak akan dihinakan oleh Allāh, dengan syarat dia membantu dengan ikhlash.

Rasūlullāh shalallahu 'alaihi wa sállàm bersabda dalam hadits ;

عن أبي أمامة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : صَنَائِعُ الْمَعْرُوفِ تَقِي مَصَارِعَ السُّوءِ ، وَصَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ ، وَصِلَةُ الرَّحِمِ تَزِيدُ فِي الْعُمُر

“Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu berkata ; “Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sállàm bersabda ; “Perbuatan kebaikan akan mencegah kejadian buruk dan sedekah yang tersembunyi akan memadamkan kemurkaan Rabb serta menyambung hubungan silaturahim dapat menambah umur."
[HR. Ath Thabrani]
Dihasankan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al Jami’, no, 3797.

Para ulama mengatakan ; “Barangsiapa yang ingin husnul khātimah hendaknya dia berbuat baik kepada orang lain agar Allāh anugerahkan kepadanya husnul khātimah.”

━━━━━━━━━━━━━━━━


══════════════════ 🔸🔶

Photos from Pondok Pesantren Inklusi Griya Sunnah Cileungsi Bogor's post 10/11/2021

PENUNTUT ILMU HARUS PAHAM BEDA MANHAJ, AQIDAH DAN TAUHID⁣⁣
⁣⁣
⁣⁣
Istilah aqidah, tauhid dan manhaj sangat sering kita dengar terutama di kalangan penuntut ilmu.⁣⁣
⁣⁣
Istilah-istilah ini memiliki pengertian yang berbeda-beda dan hendaknya kita berusaha mempelajarinya.⁣⁣
⁣⁣
Kita berharap tidak ada penuntut ilmu yang gemar berdebat kusir padahal membedakan definisi dasar ini saja mereka tidak paham.⁣⁣
⁣⁣
Secara umum, manhaj itu lebih luas dari pada aqidah dan aqidah lebih luas daripada tauhid, manhaj adalah metodologi (tata cara) beragama yang meliputi aqidah, akhlak, muamalah dan lain-lain.⁣⁣
⁣⁣
Aqidah lebih luas daripada tauhid, karena aqidah itu mencakup aqidah yang terkait dengan mengesakan Allah (tauhid), aqidah terhadap rasul-Nya, aqidah terhadap kitab, aqidah terhadap malaikat, dan aqidah terhadap hari akhir, takdir dan lain-lain. semoga kita bisa memahaminya.⁣⁣
⁣⁣
Manhaj dalam bahasa artinya jalan yang jelas dan terang. Allah Ta’ala berfirman, yang artinya,

”Untuk tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang…” (Al Maidah: 48)

​Sedang menurut istilah, Manhaj ialah kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan yang digunakan bagi setiap pelajaran-pelajaran ilmiyyah, seperi kaidah-kaidah bahasa arab, ushul ‘aqidah, ushul fiqih, dan ushul tafsir dimana dengan ilmu-ilmu ini pembelajaran dalam islam beserta pokok-pokoknya menjadi teratur dan benar. Dan manhaj yang benar adalah jalan hidup yang lurus dan terang dalam beragama menurut pemahaman para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.​​

Wallaahu ta’ala a’lam.

Semoga Bermanfaat :)⁣⁣⁣⁣

🔰

▬▬▬▬▬•◇📚◇•▬▬▬▬▬

Photos from Pondok Pesantren Inklusi Griya Sunnah Cileungsi Bogor's post 10/11/2021

●╰╮✾🅐🅗✾╭╯●

Adab Penuntut Ilmu

Al-Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisiy rahimahullah bertutur :

" وعلى المتعلّم أن يُلقيَ زِمامه إلى المعلّم إلقاءَ المريض زِمامه إلى الطبيب٬ فتواضع له ويبالغ في خدمته ".

" Penuntut ilmu hendaknya menyerahkan kendali dirinya kepada gurunya seperti orang yang sakit menyerahkan dirinya kepada dokter, tawadhu' kepadanya dan berusaha berkhidmat kepadanya semaksimal mungkin.

{ Mukhtashar Minhajul Qashidiin hal : 29 }.

08/11/2021

📔📔 MUTIARA SUNNAH AS SALAF 📔📔

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أمَّا بعد

🛩 Pada kesempatan pagi ini kita kaji kitab "Ad-Da' wa Ad-Dawa' "(الداء والدواء) karya Imam Ibnul Qayyim Al Jauzi, kita bahas pasal yang keempat.

Pasal (4) | أوقات الاستجابة (waktu-waktu diijabah /dikabulkannya do'a)

Imam Ibnul Qayyim Al Jauzi memberi judul untuk fasal ini أوقات الاستجابة (waktu-waktu diijabah /dikabulkannya do'a). Walaupun beliau dalam bab ini menyebutkan juga beberapa adab dan bacaan yang dengannya do'a pasti dikabulkan.

▪ Waktu-waktu istijabah
(1) Sepertiga malam terakhir
(2) Ketika adzan
(3) Antara adzan dan iqamah
(4) Setelah shalat wajib
(5) Ketika imam naik mimbar dihari Jum'at sampai shalat Jum'at di hari itu ditunaikan.
(6) Saat-saat terakhir setelah shalat Ashar.

Masalah kedua yang disebutkan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam pasal ini adalah :

*▪ Adab ketika berdo'a*

(1) Berdo'a dengan menghadap kiblat.

(2) Berdo'a dalam keadaan suci

(3) Berdo'a dengan mengangkat kedua tangan

(4) Berdo'a dengan memuji Allah terlebih dahulu.

(5) Lalu diikuti dengan mengucapkan shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

(6) Sebelum menyebutkan hajat (kebutuhan kita) diawali dengan istighfar.

(7) Berdo'a dengan sikap memelas kepada Allah dengan penuh rasa harap dan cemas

(8) Juga bertawasul dengan menyebut nama atau sifat Allah subhanahu wa ta'ala.

(9) Demikian p**a sebelum berdo'a sangat dianjurkan untuk bershadaqah

Do'a seperti itu hampir saja tidak akan ditolak kata Ibnul Qayyim Al Jauzi, apalagi do'a yang dipanjatkan adalah do'a yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau do'a yang di dalamnya ada nama Allah yang sangat agung.

Kemudian yang ketiga yang disebutkan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam pasal ini, di antara do'a atau bacaan mustajab yang dianjurkan oleh baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah bacaan berikut ini:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الأَحَدُ الصَّمَدُ، الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

"Ya Allah, aku memohon kepadamu atas dasar persaksianku bahwa engkau adalah Allah, tiada yang berhak diibadahi kecuali engkau, yang maha tunggal yang bergantung kepadanya segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak p**a diperanakkan, serta yang tiada sesuatu yang setara dengannya."

Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَقَدْ سَأَلَ اللهَ بِاسْمِهِ الأَعْظَمِ الَّذِي إِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى وَإِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ

"Orang itu telah memohon kepada Allah dengan nama-Nya yang agung jika namanya itu digunakan untuk meminta niscaya akan diberi dan jika digunakan untuk berdo'a niscaya akan dikabulkan." (Hadits shahih riwayat Imam Ibnu Hibban, Abu Dawud, Ibnu Majah, At-Tirmidzi dan yang lainnya)

Demikian p**a berdo'a dengan membaca do'a berikut ini sebelumnya, yakni:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ

"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, karena engkaulah pemilik segala pujian, tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali engkau, yang Maha Pemberi serta pencipta langit dan bumi, wahai pemilik keagungan dan kemuliaan, wahai dzat yang Maha hidup lagi selalu mengurus semua makhluk."

Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لقد سأل الله بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ، وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى

"Ia telah benar-benar memohon kepada Allah dengan menggunakan namanya yang paling agung, jika nama itu digunakan untuk berdo'a niscaya akan dikabulkan dan jika nama itu digunakan untuk meminta niscaya akan diberi." (Hadits shahih diriwayatkan oleh Imam An. Nassa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan yang lainnya)

Kemudian Imam Ibnul Qayyim membawakan riwayat dari Imam At Tirmidzi dan hadits ini shahih, bahwasnya baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اسْمُ اللهِ الْأَعْظَمُ فِي هَاتَيْنِ الْآيَتَيْنِ : (وَإِلَهُكُمْ إِل

َهٌ وَاحِدٌ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ)، وَفَاتِحَةِ سُورَةِ آلِ عِمْرَانَ (الم, اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ)

"Nama Allah yang paling agung terdapat dalam dua ayat ini yaitu:

(1) Firman Allah (QS. Al-Baqarah:163) :

وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ

"Dan Rabb mu adalah Rabb yang Maha Esa, tidak ada ilah selain dia yang Maha Pengasih Maha Penyayang." (Yaitu Ar-Rahman dan Ar-Rahim (الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ))

(2) Nama Allah yang ada diawal surat Ali 'Imran: 1-2 (وَفَاتِحَةِ سُورَةِ آلِ عِمْرَانَ):

الم, اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ

Yaitu Al-Hayyu dan Al-Qayyum ( الْحَيُّ الْقَيُّومُ) Dialah Allah yang Maha hidup dan yang terus menerus mengurus makhluknya.

Itu di antara nama-nama Allah yang dengannnya kita bertawassul meminta kepada Allah subhanahu wa ta'ala dengan menyebut nama-nama tersebut. (Hadits riwayat At Tirmidzi nomor 3478, Abu Dawud nomor 3478, Ibnu Majah nomor 1496)

Kemudian Imam At Tirmidzi membawakan riwayat dalam musnad Imam Ahmad, dimana baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:,

أَلظُّوا بيَا ذَا الجلال والإكرام

"Senantiasalah kalian mengucapkan yaa dzal jalali wal ikram (wahai pemilik keagungan dan kemuliaan)."

Maksudnya akrabkanlah diri kalian dengan bacaan atau dzikir tersebut dan bacalah selalu dzikir itu. Demikian p**a dengan mengucapkan الْحَيُّ الْقَيُّومُ sebagaimana dalam sebuah hadits riwayat Imam At Tirmidzi dan hadits ini derajatnya hasan dari shahabat Anas bin Malik radhiyallahu ta'ala 'anhu, beliau berkata:

"Jika sedang ditimpa perkara yang membuatnya sedih Nabi senantiasa membaca:

يا حي يا قيوم، برحمتك أستغيث

"Wahai dzat yang Maha hidup lagi selalu mengurus makhluk dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan."

Dalam do'a ini kita menyebut nama Allah الْحَيُّ, kita menyebut nama Allah الْقَيُّومُ juga menyebut sifat Allah الرَّحْمَة, dengan kasih sayang-Mu, ya Allah, aku memohon pertolongan.

Jadi di sini kita bertawassul dengam menyebut nama dan sifat Allah subhanahu wa ta'ala .

Allahu a'lam
🌅🌄🌅🌄🌅🌄

Photos from Pondok Pesantren Inklusi Griya Sunnah Cileungsi Bogor's post 06/11/2021

Bela diri Thifan po khan

05/11/2021

DI ANTARA TANDA-TANDA KEBAHAGIAAN SEORANG HAMBA

●╰╮✾ٰ🅐🅗✾╭╯●

Telah berkata Imam Ash-Shaathibiy رحمه الله تعلى :

« مـن علامـات السعـادة علـﮯ العبـد: تيسيـر الطاعـة عليـہ، وموافقـة السنـة فيـﮯ أفعـالـہ، وصحبتـہ لأهـل الصلاح، وحسـن أخـلاقـہ مـ؏ الإخـوان، وبذل معـروفـہ للخلق، واهتمـامـہ للمسلمـين ، ومراعـاتـہ لأوقـاتـہ. »

Di antara tanda-tanda kebahagiaan seorang hamba ialah:

1. Dimudahkan baginya (untuk melakukan) ketaatan.
2. Mencocoki sunnah dalam perbuatan-perbuatannya.
3. Pertemanannya dia dengan orang-orang shaleh.
4. Baik akhlaknya terhadap saudara-saudaranya.
5. Mencurahkan kebaikannya kepada makhluk.
6. Perhatiannya dia terhadap kaum muslimin.
7. Dan penjagaan dia terhadap waktunya.

📖 Al I’tishaam: 2 /152

Want your school to be the top-listed School/college?

Videos (show all)

SIFAT HURUF YANG TIDAK MEMILIKI LAWAN KATAKajian Tajwid Sesi Ke-8, *Setiap Huruf Hijaiyyah memiliki minimal 4 sifat, con...
MAKHRAJ ALHALQ DAN SIFAT HURUFPERTEMUAN KE TUJUH
MAKHRAJ LISANKajian Tajwid Sesi Ke-5,
MAKHRAJ ALJAUF DAN TENGGOROKANKajian Sesi Ke-3
DEFINISI ILMU TAJWIDKajian Sesi Ke-1
Tajwid

Telephone