Alhamdulillah...
MEDIA bustanul muarrif
Dayah bustanul Muarrif
cabang dayah paya pasi dan dayah lam ateuk
Operating as usual
HUKUM LUPA MEMBACA TAKBIR TAMBAHAN DALAM SHALAT 'ID
Oleh : Abdul Wahid Al-Faizin
Tadi ada yang bertanya mungkin kejadian di masjid dia shalat Idul Adha. Biar bisa diketahui lebih banyak orang dan sekaligus menyimpan ilmu maka sekalian saya upload di FB.
Pertanyaan :
Apabila ada imam sholat id, ketika rokaat kedua lupa baca takbir 5 kali, imam sudah baca bismillahirrohmanir rohim,lalu ada makmum baca subhanallah...lalu imam ktk ada makmum yg baca subhanallah ..langsung takbir 5 kali...yg saya tanyakan bagaimana status sholat id nya,sah apa tidak.
Jawaban :
Pertama, takbir tambahan dalam shalat 'id bukan termasuk fardhu maupun Sunnah Ab'adh akan tetapi hanya sunnah hai'ah. Jadi jika ditinggalkan tidak menyebabkan batal dan tidak perlu diganti dengan sujud sahwi.
Kedua, jika lupa sampai membaca surah Fatihah, maka tidak perlu diulangi kembali.
Ketiga, jika dia tetap mengulangi takbir tersebut sebelum melakukan ruku', maka shalatnya tetap sah. Namun jika dia mengulangi takbir tersebut setelah dia melakukan ruku', maka hukum shalatnya batal jika dilakukan dengan tau hukumnya dan dengan sengaja.
Referensi:
(وَلَسْنَ) أَيْ التَّكْبِيرَاتُ الْمَذْكُورَاتُ (فَرْضًا وَلَا بَعْضًا) بَلْ مِنْ الْهَيْئَاتِ كَالتَّعَوُّذِ وَدُعَاءِ الِافْتِتَاحِ فَلَا يَسْجُدُ لِتَرْكِهِنَّ عَمْدًا وَلَا سَهْوًا وَإِنْ كَانَ التَّرْكُ لِكُلِّهِنَّ أَوْ بَعْضِهِنَّ مَكْرُوهًا، وَيُكَبِّرُ فِي قَضَاءِ صَلَاةِ الْعِيدِ مُطْلَقًا لِأَنَّهُ مِنْ هَيْئَاتِهَا كَمَا مَرَّ كَمَا اقْتَضَاهُ كَلَامُ الْمَجْمُوعِ خِلَافًا لِمَا نَقَلَهُ ابْنُ الرِّفْعَةِ عَنْ الْعِجْلِيِّ وَتَبِعَهُ ابْنُ الْمُقْرِي
(وَلَوْ نَسِيَهَا) فَتَذَكَّرَهَا قَبْلَ الرُّكُوعِ (وَشَرَعَ فِي الْقِرَاءَةِ) وَلَوْ لَمْ يُتِمَّ الْفَاتِحَةَ (فَاتَتْ) فِي الْجَدِيدِ: أَيْ لَمْ يَتَدَارَكْهَا وَلَوْ عَبَّرَ بِهِ كَانَ أَوْلَى؛ لِأَنَّ الْفَائِتَ قَدْ يُقْضَى فَلَوْ عَادَ لَمْ تَبْطُلْ صَلَاتُهُ بِخِلَافِ مَا لَوْ تَذَكَّرَهَا فِي الرُّكُوعِ أَوْ بَعْدَهُ وَعَادَ إلَى الْقِيَامِ لِيُكَبِّرَ، فَإِنَّ صَلَاتَهُ تَبْطُلُ إنْ كَانَ عَالِمًا مُتَعَمِّدًا وَالْجَهْلُ كَالنِّسْيَانِ وَالْعَمْدُ أَوْلَى، وَلَوْ تَرَكَهَا وَتَعَوَّذَ وَلَمْ يَقْرَأْ كَبَّرَ بِخِلَافِ مَا لَوْ تَعَوَّذَ قَبْلَ الِاسْتِفْتَاحِ لَا يَأْتِي بِهِ كَمَا مَرَّ؛ لِأَنَّهُ بَعْدَ التَّعَوُّذِ لَا يَكُونُ مُفْتَتِحًا (وَفِي الْقَدِيمِ يُكَبِّرُ مَا لَمْ يَرْكَعْ) لِبَقَاءِ مَحَلِّهِ وَهُوَ الْقِيَامُ.
وَعَلَى هَذَا لَوْ تَذَكَّرَهُ فِي أَثْنَاءِ الْفَاتِحَةِ قَطَعَهَا وَكَبَّرَ ثُمَّ اسْتَأْنَفَ الْقِرَاءَةَ أَوْ بَعْدَ فَرَاغِهَا كَبَّرَ وَنُدِبَ إعَادَةُ الْفَاتِحَةِ، وَلَوْ أَدْرَكَ الْإِمَامَ رَاكِعًا لَمْ يُكَبِّرْ جَزْمًا
[الخطيب الشربيني، مغني المحتاج إلى معرفة معاني ألفاظ المنهاج، ٥٨٩/١]
Rashdul Kiblat akan terjadi pada tanggal 15 dan 16 Juli 2022 pukul 16.27 wib.
Matahari melintas tepat di atas Ka'bah sehingga bayang-bayang suatu benda yang berdiri tegak lurus dimana saja akan mengarah lurus ke Ka'bah.
Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam mengukur arah kiblat dengan bayang.
1. Benda atau tongkat yang menjadi patokan bayang musti berdiri tegak lurus atau mengunakan lot.
2.Jam pengukuran yang akurat
Membuka ilmu hakikat dan makrifat
Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un
Alhamdulillah..
Wakaf hamba Allah Rp 400.000 untuk perluasan Dayah Bustanul muarrif
Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un..
Semoga Allah ampuni kesalahan nya..
Allah pertempat kan almarhum dalam syurga yang mulia..
Amin ya Allah..
Alfatihah...
Allahummagfirlahu...
إنا لله وإنا إلیه راجعون
Telah bep**ang kerahmatullah ulama getanyoe Abu Lhok Nibong/Abu lueng Angen (H.M.DAUD BIN AHMAD) pukul 07.30 hari minggu 19 juni 2022 diRSZA
TUNGKU AHMAD DEWI DAN
ABON SEULIMUEM
ULAMA YANG TEGAS DALAM BIDANG MEMERANGI PEDANGKALAN AKIDAH DAN AKHLAK.
TGK MUKHTAR LUTFI,
Yang dikenal dengan "Abon Seulimuem" merupakan Ulama Karismatik Nanggroe Aceh Darussalam yang sangat tegas dalam Bidang Memerangi Pedangkalan "AKIDAH" Hingga memerangi "KRISTENISASI" Maupun pemahaman terhadap akidah yang menyimpang seperti : WAHABI dan SYI'AH dsb,.
ABON SEULIMUEM,
Merupakan Mursyid Tarekat "SYATTARIYAH WA KHULUTIYAH ACEH DARUSSALAM".
ABON SEULIMUEM,
Merupakan alumni MUDI mesra (Mesjid Raya) Samalanga, sedangkan Ayahhandanya "ABU SEULIMUEM" Juga
alumni Dayah MUDI, Dan juga murid daripada "ABI HANAFIAH" (MUDI)
Dalam masa beliau menuntut ilmu di Dayah Mudi Mesra samalanga "ABON SEULIMUEM" tenyata bersahabat baik dengan Tokoh Ulama dan Pendakwah Terkenal Yang Vokal yaitu "ASY SYAHID AL-MUJADID SYAIKHUL ISLAM TEUNGKU AHMAD DEWI".
"TEUNGKU AHMAD DEWI"
Juga alumni MUDI Mesra Samalanga, TGK AHMAD DEWI merupakan Ulama yang "SANGAT TEGAS" terhadap berbagai bentuk Pedangkalan Akhlak, dan Memerangi Kemaksiatan dan melawan pemerintah yang tidak mau menerapkan dan menjalakan "SYARIAT ISLAM DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM".
Pada saat TGK AHMAD DEWI memberikan dakwahnya Di Aceh Darussalam, Ratusan Aparat militer bersenjata dikerahkan karena dakwah beliau Yang sangat ditakuti oleh kapitalis dan sangat berpengaruh bagi masyarakat ACEH.
TGK AHMAD DEWI,
Sudah beberapa kali keluar masuk penjara, Meskipun dalam pengawasan militer bersenjata.
(Beliau Adalah Cucuk Ulama Besar Aceh Yaitu Teungku Syiek Hasan Kumbang).
TGK AHMAD DEWI
Tidak sedikitpun gentar. Beliau tetap mengatakan yang "HAQ DAN YANG BATHIL" Harus dimusnahkan.
Bahkan secara spontan Dan Terangan Beliau mengatakan kepada Seluruh Anak Cucu Bangsa Aceh Darussalam.
"BAHWA ANAK ACEH HARAM MENGHAFAL PANCASILA"
APABILA "ALEH BA TA" DAN SIFEUT DU PLOH" BELUM DIKUASAI, KARENA BELAJAR AGAMA DAN SYARIAT ISLAM MERUPAKAN HUKUM TERTINGGI YANG WAJIB DIJALANKAN.
Putra Tgk Ahmad Dewi yaitu "TGK FATTAHILLAH AHMAD" menceritakan kedekatan orang tuanya dengan "Abon Selimum ngon Tgk ahmad Dewi.
"LAGEE IBARAT ADOE NGEN ADUN"
(Abon Selimum dengan TGK AHMAD DEWI bagaikan adik kakak-red).
Bahkan saking Akrabnya gunci Lemari Abati Lon (TGK AHMAD DEWI) watei di Dayah MUDI Mesra Samalanga ABON SELIMUM yang mat.
Nyan dup akrab
"(Kunci Lemari TGK AHMAD DEWI waktu mondok di Dayah Mudi Mesra Samalanga selalu dititipkan kepada ABON SEULIMEUM)" ungkap Tgk Fattahillah Ahmad.
ABON SEULIMUEM,
Merupakan santri dibawah Leting Tgk Ahmad Dewi Saah di MUDI Mesra Samalanga.
Kedua Ulama besar Aceh Darussalam yang tegas dalam bidang memerangi Pedangkalan Aqidah dan Akhlak tersebut sudah berp**ang Kerahmatullah.
SEMOGA ALLAH MENEMPATKAN KEDUANYA BERSAMA PARA AMBIYA, SYUHADA DAN SHALIHIN.
Mohon dikoreksi bila ada kesalahan dlm penulisan
Sumber : TASTAFI
ABU KEUMALA ADALAH Ulama Ahli Tauhid Medan dan Murid Abuya muda waly...
Oleh : Dr. Nurkhalis Mukhtar, Lc., MA.
Beliau dilahirkan di wilayah Seuneudon Aceh Utara pada tahun 1928. Namun masyarakat Aceh secara umum menyebutnya dengan panggilan Abu Keumala. Biasanya para ulama dinisbahkan kepada tempat tinggal atau tempat lahir seperti Teungku Chik Tanoh Abee, Abu Ujong Rimba, Abu Kruengkalee, Abu Lam U, Abu Lambhuk, Abu Indrapuri dan ulama lainya.
Namun Teungku Syihabuddin Syah disebut dengan Abu Keumala merupakan panggilan beliau ketika masih menjadi santri di Dayah Labuhan Haji, disebabkan beliau pernah belajar lama di Dayah Keumala Pidie. Bahkan banyak murid Abuya Muda Waly yang juga dipanggil dengan nama yang berbeda-beda menunjukkan ciri khas baik yang mereka miliki, seperti al-Mantiqi, sebuah panggilan Abuya kepada muridnya Abon Samalanga yang dikenal ahli dalam ilmu logika atau ilmu mantiq.
Ada p**a murid yang dipanggil dengan nama wilayahnya seperti Abu Abdullah yang disebut dengan Teungku Tanoh Mirah dan santri lainnya yang umumnya menjadi ulama dan pengawal agama di wilayahnya masing-masing.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di kampung halamannya dan belajar dasar-dasar keilmuan dari ayahnya, mulailah Teungku Syihabuddin Syah atau Abu Keumala merantau ke daerah lainnya untuk menuntut ilmu. Lembaga dayah yang beliau tuju pertama ialah Dayah Keumala yang pada waktu itu masih memiliki Teungku Chik, pimpinannya merupakan salah satu ulama berpengaruh di Keumala Pidie.
Beberapa tahun di Keumala, beliau sudah mendalami berbagai cabang ilmu keislaman dari guru-gurunya di Dayah Keumala. Dan kelak beliau juga menikah dengan salah satu cucu gurunya di Keumala.
Dengan penguasaan ilmu yang telah memadai, Abu Keumala kemudian menuju ke Dayah Darussalam Labuhan Haji untuk belajar dari guru besar dan pendiri Dayah Darussalam Labuhan Haji Abuya Syekh Muda Waly al-Khalidy. Masa kedatangan Abu Keumala termasuk periode awal, kemungkinan besar beliau satu periode dengan Abu Aidarus Riau, Abu Marhaban Kruengkalee, Abu Imam Syamsuddin Blangporoh dan beberapa ulama lainnya.
Periode selanjutnya merupakan periode Abu Tanoh Mirah, Abon Abdul Aziz Samalanga, dan Abuya Doktor Muhibbudin Waly. Abu Keumala termasuk lebih dahulu p**ang kampung bila dibandingkan dengan para ulama lainnya seperti Abon Samalanga.
Abu Keumala di tahun 1953 telah merantau ke Medan untuk mengembangkan ilmunya disana ketika keadaan Aceh kurang kondusif. Sedangkan Abuya Aidarus p**ang ke Kampar Riau pada tahun 1956, juga demikian dengan Abu Samsuddin Blangporoh dikirim oleh Abuya Muda Waly ke Sangkalan untuk menjadi guru bagi masyarakat Sangkalan pada tahun 1956. Adapun para ulama yang periode sesudah mereka yang juga sudah alim-alim sebelum ke Darussalam mereka p**ang di tahun 1957 seperti Abu Abdullah Tanoh Mirah, tahun 1958 Abon Samalanga.
Di Tahun 1953 umumnya juga banyak para ulama yang baru tiba di Darussalam seperti Abu Usman Lhueng Ie tiba di tahun 1952, Abu Muhammad Zamzami Lam Ateuk di tahun 1953, Abon Samalangan tahun 1953 dan para ulama lainya. Kebanyakan murid-murid Abuya yang belajar di kelas Bustanul Muhaqqiqin telah pernah belajar lama di dayah lainnya, sehingga memiliki ilmu yang memadai untuk masuk dikelas Bustanul Muhaqqiqin yang diistilahkan dengan kelas “Doktor” di Dayah Darussalam pada Labuhan Haji.
Mata pelajaran yang diajarkan oleh Abuya di kelas ini termasuk berat. Para ulama yang belajar di kelas Bustanul Muhaqqiqin mengkaji Kitab Tuhfatul Muhtaj karya Imam Ibnu Hajar al-Haitami, seorang Imam Besar dalam Mazhab Syafi’i. Abuya hanya membaca beberapa baris saja yang kemudian dikaji secara tahqiq dan tadqiq artinya secara mendalam.
Dan para ulama yang berhadir paling tidak sudah melakukan muraja’ah ke berbagai referensi lainnya untuk Matan Tuhfah yang dibaca dan diulas oleh Abuya. Bahkan Abuya sendiri memiliki menulis Hasyiah diatas Hasyiah Syekh Syarwani dan Syekh Ubbadi bila beliau memiliki pandangan yang berbeda dari dua ulama besar tersebut yang mensyarah dan mengulas Kitab Tuhfah Imam Ibnu Hajar al-Haitami.
Dalam iklim yang demikianlah Abu Keumala dibimbing oleh Abuya Muda Waly. Selain itu Abu Keumala memiliki ingatan yang kuat dan bagus. Beliau mampu mengingat secara mendetil setiap apa yang diajarkan oleh Abuya walaupun telah berlalu puluhan tahun. Hal ini dubuktikan ketika Abuya Muhibbudin Waly meminta kepada Abu Keumala untuk menulis sebuah tulisan yang menggambarkan keseharian Abuya Syekh Muda Waly yang disebut dengan Wadhifah Abuya, beliau mampu mengingat kebiasaan yang dilakukan Abuya dari hari Senin sampai Minggu dan beliau juga mengingat persis kejadian-kejadian yang terjadi di Dayah Darussalam selama beliau belajar di dayah tersebut.
Sehingga disebutkan bahwa Abu Keumala mampu menarasikan setiap benda yang dilihatnya menjadi bahan ceramahnya, yang dikupas secara mendetil dan terperinci. Hal ini kemudian membentuk sebuah kemampuan dalam diri beliau untuk menjelaskan pembahasan rumit dalam kajian ilmu tauhid menjadi sesuatu yang ringan dan mudah dipahami.
Pembahasan tauhid merupakan pembahasan yang tidak mudah karena memiliki banyak rambu-rambu yang sulit dipahami oleh masyarakat umum, dan Abu Keumala berusaha menjelaskannya dalam karya besar beliau yang disebut dengan Risalah Makrifah dalam beberapa jilid.
Setelah menjadi alim, berangkatlah beliau ke Medan pada usia 25 tahun, terhitung mulai tahun 1953 sampai tahun wafatnya 2004, Abu Keumala telah mendidik ummat Islam di Medan dengan lembaga pendidikannya Miftahussalam dan pengajiannya Safinatussalamah, serta berbagai terobosan positif lainnya yang dibuat Abu Keumala untuk mencerdaskan masyarakat dan menanamkan nilai ketauhidan di dalam hati mereka.
Berbagai kontribusi besar tersebut menjadikan masyarakat Medan secara khusus merasa kehilangan ketika wafatnya Abu Keumala di tahun 2004. Dan Aceh secara umum juga kehilangan salah satu ulama yang ahli dalam kajian tauhid. Rahimahullah rahmatan Was’atan.
SUMBER:
majlis taklim HUNA medan / ponpes abu keumala
3 PIMPINAN ORMAS AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH..
1.abu mudi adalah ulama yang sangat alim dan tegas ,beliau ulama Mursyid thariqah Naqsyabandiyah...
Status kami : pengurus TASTAFI kecamatan
2.ayah jeunib yaitu seorang ulama yang alim dan ahli dalam dunia politik islami,,
Beliau juga ulama intelektual..
Status kami : pengurus HUDA kecamatan
3.abi seunudon adalah seorang ulama yang sangat alim dalam mengatur strategi ngajar mengajar ilmu agama ahlussunah waljama'ah..
Status kami : pengurus SIRUL MUBTADIN kecamatan
Jagalah beliau2 ..
Jumhur para ulama Aceh bersanad ilmu kepada Abuya Muda waly alkhalidi..
Mohon maaf dan mohon di perbaiki apabila tulisan kami ada kesalahan atau kekurangan..
Wallahu a'lam...
Jikalau bukan karena guru yang mendidik dan mengajari kami , sungguh kami tidak mengenal mu ya Allah..
Para pimpinan dayah cabang dayah bustanul huda paya pasi..
Semoga Allah mudahkan segala urusan dunia dan akhirat..
Selalu Istiqamah dan mengharap ridha Allah..
Assalamualaikum wr wb
Kami Pengurus Ponpes Bustanul Mu'arrif sangat mengharapkan uluran tangan para dermawan untuk sumbangan tanah timbun .
Kami membutuhkan lebih kurang 100 dam tanah timbun untuk penimbunan lokasi komplek santriwan.
1 dam tanah timbun 100.000RUPIAH
RINCIAN SUMBANGAN YANG SUDAH MASUK :
1. 1 dam hamba Allah untuk ibu
2. 1 dam hamba Allah untuk ayah
3. 1 dam hamba Allah untuk guru
4. 1 dam hamba Allah Rp 100.000
5. 5 dam hamba Allah mhd sufi Rp 500.000
6. 5 dam hamba Allah tgk Agus 500.000
7.
8.
9.
10..
11...
12...
13...
14...
15...
Terima kasih kepada para dermawan yang telah menyumbang tanah timbun untuk dayah bustanul muarrif.
Mudah-mudahan menjadi amalan jariyah ( yang mengalir ) di akhirat kelak .
HP /WA PIMPINAN
085213722287
No Rekening pimpinan
Atas nama Tgk Ramli
BRI SYARI'AH
1053426472
Persiapan maulid hari minggu
Sahabat Ali Bin Abi Thalib berkata :
مَنْ عَظَّمَ مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْياَ اِلاَّ بِاْلإِ يْمَانِ
“Barang siapa yang memuliakan / memperingati kelahiran Nabi Saw, apabila pergi meninggalkan dunia pergi dengan membawa iman
Alhamdulillah...
Zakat hamba Allah Rp 6 juta untuk pembayaran hutang dayah bustanul muarrif...
Terima kasih kepada hamba Allah...
Semoga Allah lapangkan rezeki yang barakah..
Alhamdulillah...
Ka mulai pasang kosen...
Terima kasih kepada para dermawan...
Semoga Allah berikan rezeki yang halal dan berkah...
Allah mudahkan segala urusan...
Amin ya Allah...
Selasa, 28 Januari 2020 M/ 02 Jumadil Akhir 1441 H
Pukul : 01.05 WIB
Keluarga Besar DAYAH BUSTANUL MU'ARRIF buket seraja
Turut berduka cita atas meninggalnya Ulama Kharismatik Aceh
TGK H.M. HASBI NYAK DIWA
( Abon Kota Fajar )
Semoga Allah Swt. Mempertempatkan beliau di dalam Syurga Jannatun Na'im
Pembangunan rumah dewan guru dayah bustanul muarrif (cabang dayah abu paya pasi)
Terima kasih kepada para dermawan yang telah menginfaqkan sebagian hartanya..
Semoga menjadi shadaqah jariyah..
Sayyid Abdul Qadir al Jailani : Macam - Macam Manusia
والناس الى اربعة اقسام كما قاله سيدي عبد القادر الجيلني قدس سره
Menurut Sayyid Abdul Qadir al Jailani manusia terbagi atas 4 macam golongan,yaitu
رجل لا لسان ولا قلب وهو العاصي الغر الغبي فاحزر ان تكون منهم ولا تقم فيهم فانهم اهل العزاب
(Pertama) Manusia yang tidak mempunyai lisan dan hati, Mereka adalah orang² yang s**a bermaksiat , menipu serta dungu. Berhati - hatilah terhadap mereka dan janganlah berkumpul dengannya karena mereka adalah orang - orang yang mendapatkan siksa
رجل له لسان بلا قلب فينطق بلحكمة ولا يعمل بها يدعو الناس الى الله تعالى وهو يفر منه فابعد منه لئلا يخطفك بلذيذ لسانه فتحرقك نار معاصيه ويقتلك نتن قلبه
(Kedua) Manusia yang mempunyai lisan tapi tidak mempunyai hati , ia s**a membicarakan hikmah atau ilmu tetapi tidak mau mengamalkannya ,mengajak ke jalan Allah tetapi ia sendiri justru lari darinya. Jauhi mereka agar kalian tidak terpengaruh dengan ucapannya yang manis sehingga kalian terhindar dari panasnya kemaksiatan yang di lakukannya dan tidak akan terbunuh oleh kebus**an hatinya
رجل له قلب بلالسان فهو مؤمن ستره الله تعلى عن خلقه وبصره بعيوب نفسه ونور قلبه ، وعرفه غوائل مخلطة الناس وشؤم الكلام فهذا رجل ولي الله تعالى محفوظ فى ستر الله تعالى فالخير كل الخير عنده ودونه ومخلطه و خدمته فيحبك الله تعالى
(Ketiga) Manusia yang mempunyai hati tapi tidak punya lisan (tidak pandai berkata) yaitu orang - orang yang beriman yang sengaja di tutupi Allah dari makhluknya di perlihatkan kekurangannya di sinari hatinya di beritahukan kepadanya akan bahaya berkumpul dengan sesama manusia dan kehinaan ucapan mereka. Mereka adalah golongan kekasih Allah yang di jaga dari tirai ilahinya dan memiliki segala kebaikan. Berkumpullah dengan mereka dan melayani kebutuhannya niscaya kamu juga akan dicintai Allah
ورجل تعلم وعلم عمل بعلمه وهو العالم بالله تعلى و اياته استودع الله قلبه غرائب علمه و شرح صدره لقبول العلوم فاخذر ان تخالفه وتجنله وتترك الرجوع الى نصيحته
(Keempat) Manusia yang belajar ,mengajar dan mengamalkan ilmunya ,Mereka adalah orang yang mengenal Allah dan ayat nya. Allah memberikan hatinya ilmu-ilmu asing dan melapangkan dadanya agar mudah dalam menerima ilmu
Maka takutlah berbuat salah kepadanya, menjauhi dan meninggalakanya segala nasihatnya
- Nasaihul ibad Hal 26 Cet, Darul kitab islamiyah
Alhamdulillah..
Ka selesai rapat persiapan acara maulid..
Insya Allah maulid akan getanyo laksanakan pada tgl 16 - 02 - 2020..
Semoga Allah mudahkan segala urusan
Alhamdulillah,,
Ka selesai 30 persen lantai mushalla dayah bustanul muarrif
Terima kasih kepada hamba Allah Muhammad husen bin abdurrahman dan para dermawan di Malaysia dan di medan dan kecamatan julok yang telah menginfakkan sebagian harta nya di jalan di ridhai Allah..
Semoga menjadi shadaqah jariyah..
ALLAH SWT JUGA TELAH MEMULIAKAN UMAT NABI (MUHAMMAD SAW) DENGAN LIMA KEMULIAAN :
- Allah SWT menjadikan mereka lemah supaya tidak sombong.
- Mereka dijadikan kecil-kecil supaya tidak memberatkan perongkosan makan minum dan pakaian.
- Menjadikan usia mereka pendek supaya kurang dosa mereka.
- Menjadikan fakir miskin supaya meringankan hisab mereka di akherat.
- Menjadikan mereka umat terakhir supaya tidak lama-lama tinggal dalam kubur.”
10 KELEBIHAN ILMU DARI PADA HARTA :
Khalifah Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa ada sepuluh kelebihan ilmu dibanding harta, yaitu:
1.Ilmu adalah warisan para nabi, sedangkan harta adalah warisan dari Fir’aun, Qarun, dan lain-lain.
2.Ilmu selalu menjaga orang yang mempunyainya, sedangkan harta dijaga oleh orang yang mempunyainya
3.Orang yang berilmu banyak mempunyai teman, sedangkan orang yang berharta mempunyai banyak lawan.
4.Ilmu apabila diberikan kepada orang lain akan bertambah sedangkan harta bila diberikan akan berkurang.
5.Ilmuwan sering dipanggil alim, ulama, dan lain-lain. Sedangkan hartawan sering dipanggil bakhil, kikir, dan lain-lain.
6.Pemilik ilmu akan menerima syafaat pada hari kiamat, sedangkan pemilik harta dimintai pertanggungjawabann ya.
7.Ilmu apabila disimpan tidak akan habis, sedangkan harta bila disimpan akan usang dan lapuk.
8.Ilmu tidak usah dijaga dari kejahatan, sedangkan harta selalu dijaga dari kejahatan.
9.Ilmu tidak memerlukan tempat, sementara harta memerlukan tempat.
10.Ilmu akan menyinari hati hingga menjadi terang dan tenteram, sedangkan harta akan mengeraskan hati.
Nasihat yang disampaikan Ali tersebut menegaskan kepada kita bahwa ilmu lebih mulia dari pada harta, dalam mencari harta kita boleh jadi merugi, akan tetapi sejauh mana pun kita mencari ilmu tidak akan pernah ada istilah merugi
Alhamdulillah...
Sumbangan hamba Allah Blang pauh 1
Untuk pembangunan mushalla..
Semoga Allah berikan rezeki yang halal dan berkah..
Juga menjadi shadaqah yang mengalir diakhirat..
NABI BERSABDA :
Disebutkan bahwa Nabi Adam as berkata: “Sesungguhnya Allah telah memberikan kepada umat Muhammad empat kelebihan yang tidak diberikan kepadaku,” katanya. Apa itu?
Pertama :
kata Nabi Adam, taubatku hanya diterima di kota Makkah, sementara taubat umat Muhammad diterima di sebarang tempat alias di mana saja. (lihat QS. 66: 8)
Kedua :
pada mulanya aku berpakaian, tetapi ketika aku berbuat durhaka kepada-Nya, maka Allah Ta'ala menjadikan aku telanjang. Sebaliknya dengan umat Muhammad yang berbuat durhaka dengan telanjang, tetapi Allah tetap memberi mereka pakaian.
Ketiga :
lanjut Nabi Adam, setelah aku durhaka kepada Allah, maka Dia langsung memisahkan aku dengan isteriku. Tetapi tidak untuk umat Muhammad. Mereka berbuat durhaka, sementara Allah Subhana wa Ta'ala tidak memisahkan isteri mereka.
Yang keempat :
memang benar aku pernah tersalah kepada Allah di dalam surga dan aku kemudian dikeluarkan dari surga, sebaliknya umat Muhammad durhaka kepada Allah, tetapi justru dimasukkan ke dalam surga apabila mereka bertaubat kepada-Nya.”