Majelis Dzikir Waliyullah

Majelis Dzikir Waliyullah

You may also like

Ponpes Zain Abu Kautsar
Ponpes Zain Abu Kautsar

Subscribe untuk mendukung majelis ini https://youtube.com/channel/UCsDjx3xHXwXPqdZf8X-AWTQ -

Operating as usual

02/02/2024
Photos from Majelis Dzikir Waliyullah Indonesia's post 15/01/2024

Alhamdulillah silaturahmi 2024 ke salah satu paku banten Keluarga Waliyullah Abuya Ade Dimyati Cidahu

15/01/2024

https://www.facebook.com/61555273568551/posts/122110148528175785/?app=fbl

Pengajian Akbar dirangkaikan Tabarukan Haul Tuan Guru Zain Martapura Bersama Majelis Dzikir Waliyullah Indonesia
Bertempat di Masjid Asy SyuhadaBelakang Pasar Uler Plumpang
Pada Hari Senin Malam Selasa Tgl : 22 Januari 2024
Waktu Habis Maghrib s/d selesai

Sekilas Tentang Guru Zaini Martapura ( GURU SEKUMPUL )

- Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau populer dipanggil Abah Guru Sekumpul merupakan seorang ulama besar asal Kalimantan yang dikenal hingga penjuru negeri. Beliau lahir di Desa Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar pada 11 Februari 1942 atau 27 Muharram 1361 H.

Abah Guru Sekumpul adalah keturunan ke-8 dari ulama besar Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari. Yakni, KH. Muhammad Zaini Ghani bin Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Samman bin Saad bin Abdullah M***i bin Muhammad Khalid bin Khalifah Hasanuddin bin Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Datu Kalampayan).

Guru Ijai, panggilan lain Abah Guru Sekumpul, dilahirkan dari pasangan keluarga sederhana. Ayahnya bernama Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman, dan ibunya bernama Hj. Masliah binti H. Mulia bin Muhyiddin.

Meski berlatar dari keluarga yang kekurangan, namun orangtuanya berhasil mendidik putranya hingga menjadi ulama terkenal. Kesuksesan Abah Guru Sekumpul juga tidak terlepas dari bimbingan para gurunya yang konon mencapai 200 orang.

Sejak usia 5 tahun, Abah Guru Sekumpul telah belajar Al-Qur’an dengan Guru Hasan Pesayangan. Pada usia 6 tahun beliau mengenyam pendidikan di Madrasah Kampung Keraton.

Kemudian Guru Ijai masuk ke Madrasah Diniyyah Pondok Pesantren Darussalam Martapura di usia 7 tahun. Pada usia yang masih belia ini beliau telah menghafal Al-Qur’an. Lalu pada 9 tahun mampu menghafal Tafsir Jalalain karya Jalal al-Din al-Suyuti dan Jalal al-Din al-Mahalli.

Pendidikan dan Silsilah Guru
Haus akan ilmu, masa muda Abah Guru Sekumpul dihabiskan dengan menuntut ilmu. Pada 1949-1961 Abah Guru Sekumpul menempuh pendidikan di Pesantren Darussalam.

Mengutip Jatman.or.id, selama 12 tahun itu ia belajar mulai tingkat Tahdhiry/ Ibtida’iy, dilanjut ke tingkat Tsanawiyah pada 1955, dan menyelesaikan pendidikannya pada 1961 di usia 19 tahun. Guru Ijai lulus dengan nilai jayyid mumtaz.

Di samping mengenyam pendidikan di Pesantren Darussalam, Abah Guru Sekumpul juga belajar di kediaman para ulama di sekitar Martapura. Belajar seperti ini lazim dilakukan oleh para santri di Pesantren Darussalam.

Selain itu, Abah Guru Sekumpul juga belajar dengan sejumlah guru di luar daerah Martapura. Beliau pernah belajar ke KH. M. Aini di Kampung Pandai Kandangan dan KH. Muhammad di Gadung Rantau.

Pada 1965 di usianya yang ke-23 tahun, Guru Ijai bersama pamannya, KH Semman Mulya berangkat ke Bangil. Di sana beliau mendapat bimbingan spiritual oleh Syekh Muhammad Syarwani Abdan selama beberapa waktu.

Sang guru kemudian menyuruh Abah Guru Sekumpul muda berangkat ke Makkah menemui Sayyid Muhammad Amin Qutbi untuk mendapat bimbingan sufistik darinya. Sambil menunaikan ibadah haji, Abah Guru Sekumpul mendapat bimbingan langsung dari Sayyid Muhammad Amin Kutbi dan dihadiahi sejumlah kitab tasawuf.

Namun sebelum berangkat ke Tanah Suci, beliau terlebih dahulu menemui Kyai Falak (Mama Falak) Bogor sampai akhirnya memperoleh ijazah serta sanad suluk dan thariqah.

Garis keilmuan Abah Guru Sekumpul tersambung dengan sejumlah ulama besar di Makkah. Hal ini terlihat dari beberapa sanad bidang keilmuan dan thariqah yang diambilnya dari beberapa ulama di antaranya, Sayyid Muhammad Amin Qutbiy, Sayyid ‘Abd al-Qadir al-Bar, Sayyid Muhammad bin ‘Alwiy al-Malikiy, Syekh Hasan Masysyath, Syekh Muhammad Yasin al-Fadani, Kyai Falak Bogor dan Syekh Isma’il al-Yamani.

Dakwah
Setelah banyak menimba ilmu agama ke berbagai tempat dan guru, Abah Guru Sekumpul mengajar di Pesantren Darussalam. Lima tahun kemudian Guru Ijai menyiarkan Islam dengan dakwah dan membuka pengajian di rumahnya di Keraton Martapura.

Pada awalnya, pengajian Abah Guru Sekumpul dibuka untuk para santri di Pesantren Darussalam. Kitab yang dikajinya bertema ilmu alat, seperti nahwu dan saraf.

Seiring berjalannya waktu, masyarakat umum mulai berbondong-bondong ikut pengajian Guru Ijai. Kajian kitabnya pun mulai beragam, ditambah dengan fikih, tasawuf, tafsir, dan hadis.

Beliau juga membacakan Maulid Simtudduror karangan al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi. Syair pujian terhadap Nabi Muhammad SAW juga tidak terlewat dalam pengajian Abah Guru Sekumpul.

Ulama asal Kalimantan ini pindah rumah lantaran pengajian di Keraton Martapura sudah tidak bisa menampung jemaah lagi. Akhirnya rumah dan pengajian beliau pindah ke wilayah Sungai Kacang sekitar tahun 1980-an yang kemudian dikenal dengan komplek Ar-Raudhah.

Menghindari Pop**aritas
Abah Guru Sekumpul memang terkenal di mana-mana. Namun sebenarnya, beliau seringkali menghindari pop**aritas. Sebagaimana akhlak para wali Allah yang lebih menyukai khumul (tidak tenar, tidak diketahui orang lain).

Mengutip buku Figur Karismatik Abah Guru Sekumpul karya KH. M. Anshary El Kariem via Gusdurian.net, Abah Guru Sekumpul tidak s**a dikenal sejak usia muda. Ia lebih s**a sendiri, bepergian di hutan yang sepi.

Salah satu guru mursyidnya, Syekh Muhammad Syarwani Abdan (Guru Bangil) mengakui bahwa Abah Guru Sekumpul lebih s**a khumul. “Zaini ini s**a khumūl, masyarakat saja yang mempopulerkannya,” katanya kepada sang putra, KH M. Kasyful Anwar.

Abah Guru Sekumpul benar-benar ulama yang khumul. Di suatu pengajian yang dihadiri oleh puluhan ribu orang, sebagian orang mengusulkan agar pengajian disiarkan secara langsung melalui radio dan televisi agar bisa disaksikan oleh masyarakat di Kalimantan Selatan. Namun, keinginannya tidak dikabulkan.

Berkat jasanya di bidang pendidikan dan dakwah, Abah Guru Sekumpul pernah akan dianugerahi gelar profesor dari salah satu perguruan tinggi. Lagi-lagi tawaran itu ditolak secara halus olehnya.

Wafat
Abah Guru Sekumpul wafat di Martapura pada 10 Agustus 2005 (usia 63 tahun) setelah mengalami sakit pada ginjalnya. Ulama kharismatik ini dimakamkan di kompleks keluarga di dekat Musala Ar-Raudhah, Kalimantan Selatan.

Wallahu'alam Bis Showab .

Semoga kita semua yang mencintainya sebagai wasilah mencintai rosulullah di berkahi dan di rahmati allah swt

dan siapa yang berjuang dan membantu suksesnya kegiatan ini allah swt bantu melancarkan kehidupanya dunia akhirat

https://youtube.com/shorts/IvgQ67Lfppk?si=pR7nDNi8xrAivmjB

Tausiyah Agama Habib Abdulloh Al Muhdor Tareem 08/01/2024

Tausiyah Ilmu tentang seorang Waliyullah
https://www.youtube.com/watch?v=IGn8qpBPabU

Kegiatan Selanjutnya Bersama Majelis Dzikir Waliyullah :

Pengajian Akbar Majelis Dzikir Waliyullah
Senin Malam Selasa , 22 Januari 2024 - 10 Rajab // Ba'da Maghrib
Tamu Istimewa Al Habib Ahmad bin Novel bin Jindan.

Malam Isra wa Miradz Nabi Muhammad saw
Bersama Tamu Istimewa Guru Mulia Allim Al Alamah
Rabu Malam Kamis , 7 February 2024 - 26 Rajab // Ba'da Maghrib
Habib Tohir bin Muhammad Al Haddar (Adik Ipar Habib Umar BSA )
Habib Hasan & Habib Husein bin Tohir bin Muhammad Al Haddar

Isra wa Miradz Nabi Muhammad saw
Bersama Tamu Istimewa Guru Mulia Allim Al Alamah
Rabu Malam Kamis , 7 February 2024 - 26 Rajab // Ba'da Maghrib
Habib Tohir bin Muhammad Al Haddar (Adik Ipar Habib Umar BSA )
Habib Hasan & Habib Husein bin Tohir bin Muhammad Al Haddar

Jadwal Al Allim Al Alamah
Al Habib Thohir bin Muhammad Al Haddar
Tabaruk Acara Khusus Musafahah dengan beliau
Hubungi : 0895 391585154 Ibnu Santosa

Tausiyah Agama Habib Abdulloh Al Muhdor Tareem di Majelis Dzikir Waliyullah Dalam Rangka Haul Habib ALi bin Muhammad Al Habsy ( Penulis Maulid Simthud Duhror )

25/12/2023

selamat datang tamu kemuliaan
Majelis Dzikir waliyullah
M***i Baidho Al Habib Thohir bin Muhammad bin Abdullah Al Haddar
Anak Guru dari Guru Mulia Al Habib Umar bin Hafidz Bsa

semoga allah berikan keberkahan dan manfaat untuk kita semua dari kehadiran Manusia Yang termuliakan.
Informasi Mengundang daerah jakarta
081389529320

07/12/2023

Hadiri & Saksikanlah

Photos from Majelis Dzikir Waliyullah's post 28/11/2023

Alhamdulillah
Kegiatan Majelis Dzikir Waliyullah
Dalam Rangka Haul Al Imam Al Qutub Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsy berjalan dengan lancar walaupun diterpa hujan

Terima Kasih kepada semua yang membantu semoga allah SWT membalas semua kebaikkan antum semua. Amiin ya robbal allaminn

PANITIA HAUL MAJELIS DZIKIR WALIYULLAH 15/11/2023

Assalamualikum amanat dari pimpinan Majelis Dzikir Waliyullah
Untuk menarik semua postingan ini dikarenakan
kegiatan ini real untuk dakwah terimakasih
Indonesia bersholawat
Tabarukan Haul Wali Quthub Habib Ali bin Muhammad Al Habsy
Bagi Anda yang mau membantu
Tenaga - Makanan & Minuman
silahkan klick link di bawah ini
Sesuai Peraturan kami

PANITIA HAUL MAJELIS DZIKIR WALIYULLAH WhatsApp Group Invite

07/11/2023

Undangan Kehadiran
Untuk Pecinta Rosulullah
Dan Yang Mengamalkan Maulid Simthud Duhror

Silaturahmi Akbar
Indonesia Bersholawat di malam Penuh Cinta
Bersama Majelis dzikir waliyullah
Dalam Rangka Haul Wali Quthub
Sayyid Ali bin Muhammad Al Habsy
Penulis Maulid Simthud Duhror

Pada Hari & Tanggal : Jumat 24 November 2023
Waktu : jam 17.30 / selesai
Tempat :
Kompleks Pelindo Jembatan STM Cikini
Jl. Alur Laut Rawa Badak Selatan Koja Jakarta Utara
Kegiatan :
17.00 Dzikir Wiriidullatif Yaasiin
Habib Fikri Assegaf
Ratib Alathos Habib Aghiel Alathos
18.00 Maulid Simthud Duhror Habib Ali Al Masyhur
19.30 Indonesia Bersholawat Group Hadroh Bandung

20.45 Tausiah Kh Achmad Ghozali
21.00 Sambutan Habib Muhammad bin Ali Assegaf
21.30 Tausiah Habib Ali Mbah Priuk
22.00 Tausiah Habib Muhammad Syihab
22.30 Tausiyah Al Arifbillah Habib Abdulloh Al Muhdor
Guru Mulia Tareem Al Muhdor

Semoga kita semua bisa menghadiri kegiatan mulia ini dan bagi yang mau membantu untuk menjadi crew / menyumbang makanan dan minuman silakan hubungi
+62 895-3915-85154 Ibnu Santosa

02/05/2023

Haul Al Arif Billah Quthub Aulia Al Habib Soleh bin Muchsin Al Hamid Tanggul tinggal menghitung hari Kita semua di kejutkan dengan Berita Duka Wafatnya Putri Kesayangan Beliau Hababah Solihah Waliyah Sayidah Fatmah binti Quthub Aulia Al Habib Soleh bin Muchsin Al Hamid Sohibul Tanggul Jember

Semoga Allah menempatkan beliau di Surga bersama Datuk Beliau Sayidatuna Fatimah Az Zahrah Putri Rosulullah SAW

Info Haul Habib Soleh Tanggul Sabtu & Minggu 6 & 7 Mei 2023

12/03/2023

Alhamdulillah Hari Kamis Malam jumat kemaren diadakan haul Abuya dimyati cidahu di jakarta utara siapa sih beliau yu kita mengenal beliau
KELAHIRAN
KH. Muhammad Dimyathi atau yang kerap disapa dengan panggilan Abuya Dimyathi atau Mbah Dim lahir lahir sekitar pada tahun 1925 di Banten. Beliau merupakan putra dari pasangan H. Amin dan Hj. Ruqayah.
WAFAT
Malam Jumat pahing, 3 Oktober 2003 M atau bertepatan pada 7 Sya’ban 1424 H, sekitar pukul 03:00 WIB. Umat Muslim, khususnya warga Nahdlatul Ulama telah kehilangan salah seorang ulamanya, KH. Muhammad Dimyati bin KH. Muhammad Amin Al-Bantani, di Cidahu, Cadasari, Pandeglang, Banten dalam usia 78 tahun.
PENDIDIKAN
Sejak kecil Abuya Dimyati sudah menampakan kecerdasan dan keshalihannya. Beliau belajar dari satu pesantren ke pesantren lainnya, menjelajah tanah Jawa hingga ke p**au Lombok untuk menuntut ilmu.
Abuya berguru pada ulama-ulama sepuh di tanah Jawa, di antaranya Abuya Abdul Chalim, Abuya Muqri, Abdul Chamid, Mama Achmad Bakri (Mama Sempur), Mbah Dalhar Watucongol, Mbah Nawawi Jejeran Jogja, Mbah Khozin Bendo Pare, Mbah Baidlowi Lasem, Mbah Rukyat Kaliwungu dan masih banyak lagi. Kesemua guru-guru beliau bermuara pada Syech Nawawi al Bantani. Kata Abuya, para kiai sepuh tersebut adalah memiliki kriteria kekhilafahan atau mursyid sempurna, setelah Abuya berguru, tak lama kemudian para kiai sepuh wafat.
Beliau adalah sosok yang haus akan ilmu, bahkan ketika telah berkeluarga dan memiliki putera, beliau tetap berangkat mondok bahkan Bersama dengan puteranya. Ketulusannya dalam menimba ilmu agama dan mensyiarkannya membawa beliau pada satu tingkat di atas khalayak biasa
Bagi Abuya Dimyati, hidup adalah ibadah. Tidak salah, kalau KH. Dimyati Rois Kaliwungu Kendal, pernah menjelaskan, bahwa belum pernah seorang kiai yang ibadahnya luar biasa seperti Abuya Dimyati. Menurutnya, selama mondok di Kaliwungu Kendal, Abuya Dimyati tidak pernah menyia-nyiakan waktu.
Di sisi lain, ada sebuah kisah menarik. Ketika bermaksud mengaji pada KH. Baidlowi, Lasem. Beliau bertemu dengannya, Abuya Dimyati malah disuruh p**ang. Namun, Abuya Dimyati justru semakin menggebu-gebu untuk menuntut ilmu. Sampai akhirnya kyai kharismatik itu menjawab, “Saya tidak punya ilmu apa-apa”.
Sampai pada satu kesempatan, Abuya Dimyati memohon diwarisi thariqah. KH. Baidlowi pun menjawab, “Mbah Dim, dzikir itu sudah termaktub dalam kitab, begitu p**a dengan shalawat, silahkan memuat sendiri saja, saya tidak bisa apa-apa, karena thariqah itu adalah sebuah wadzifah (sarana) yang terdiri dari dzikir dan shalawat.”
Jawaban tersebut justru membuat Abuya Dimyati penasaran. Untuk kesekian kalinya dirinya memohon kepada KH. Baidlowi. Pada akhirnya, KH. Baidlowi menyuruh Abuya untuk shalat istikharah. Setelah melaksanakan shalat tersebut sebanyak tiga kali, akhirnya Abuya mendatangi KH. Baidlowiyang kemudian diijazahi Thariqah Asy-Syadziliyah.
Disebutkan dalam satu riwayat, ketika bertemu dengan KH. Dalhar Watucongol Magelang, Abuya Dimyati sempat kaget. Hal ini disebabkan selama 40 hari, Abuya Dimyati tidak pernah ditanya bahkan dipanggil oleh KH. Dalhar.
Tepat pada hari ke-40, Abuya Dimyati dipanggil Mbah Dalhar. “Sampeyan jauh-jauh datang kesini mau apa?,” tanya kyai Dalhar.
Ditanya begitu Abuya Dimyati pun menjawab, “Saya mau mondok kiai”.
Kemudian Kiai Dalhar pun berkata, “perlu sampeyan ketahui, bahwa disini tidak ada ilmu, justru ilmu itu sudah ada pada diri sampeyan. Daripada sampeyan mondok disini buang-buang waktu, lebih baik sampeyan p**ang lagi ke Banten, amalkan ilmu yang sudah ada dan syarahi kitab-kitab karangan mbah-mbahmu. Karena kitab tersebut masih perlu diperjelas dan sangat sulit dipahami oleh orang awam”.
Mendengar jawaban tersebut Abuya Dimyati menjawab, ”tujuan saya ke sini adalah untuk mengaji, kok saya malah disuruh p**ang lagi? Kalau saya disuruh mengarang kitab, kitab apa yang mampu saya karang?”.
Kemudian Kiai Dalhar memberi saran, ”baiklah, kalau sampeyan mau tetap di sini, saya mohon ajarkanlah ilmu sampeyan kepada santri-santri yang ada disini dan sampeyan jangan punya teman”. Kemudian Kiai Dalhar memberi ijazah thariqah Syadziliyah kepada Abuya Dimyati.
Ketika mondok di Watucongol, Abuya Dimyati sudah diminta untuk mengajar oleh Mbah Dalhar. Satu kisah unik ketika Abuya Dimyati datang pertama ke Watucongol, Mbah Dalhar memberi kabar kepada santri-santrinya, bahwa besok akan datang ‘kitab banyak’.
Dan hal ini terbukti mulai saat masih mondok di Watucongol sampai di tempat beliau mondok lainya, hingga sampai Abuya Dimyati menetap, beliau banyak mengajar dan mengorek kitab-kitab. Di pondok Bendo Pare Kediri, Abuya Dimyati lebih dikenal dengan sebutan ‘Mbah Dim Banten’. Karena, kewira’iannya di setiap pesantren yang disinggahinya selalu ada peningkatan santri mengaji.
Kekuatan hati dan ketekunan beliau akhirnya mengantarkan beliau menjadi seorang ulama besar dan shalih serta disegani para ulama di seluruh nusantara. Karena itu, tidak berlebihan apabila kepopuleran Abuya Dimyati setara dengan Abuya Busthomi (Cisantri) dan kiai Munfasir (Ciomas). Abuya Dimyati adalah tokoh yang senantiasa menjadi pusat perhatian, yang justru ketika beliau lebih ingin “menyedikitkan” bergaul dengan makhluk demi mengisi sebagian besar waktunya dengan ngaji dan ber-tawajjuh ke hadratillah.
MENDIRIKAN PESANTREN
Abuya Dimyati merintis pesantren di desa Cidahu, Pandeglang, Banten sekitar tahun 1965, dan telah banyak melahirkan ulama-ulama ternama seperti Habib Hasan bin Ja’far Assegaf yang sekarang memimpin Majelis Nurul Musthofa di Jakarta.
Dalam bidang tasawuf, Abuya Dimyati menganut Thariqah Qadiriyyah wa Naqsabandiyyah dari Syekh Abdul Halim Kalahan. Tetapi praktik suluk dan tarekat kepada jama’ah-jama’ah Abuya Dimyati hanya mengajarkan Thariqah Syadziliyah dari Syekh Dalhar, Watucongol, Magelang.
Itu sebabnya, dalam perilaku sehari-hari beliau tampak tawadhu’, zuhud dan ikhlas. Banyak dari beberapa pihak maupun wartawan yang coba untuk mempublikasikan kegiatannya di pesantren selalu ditolak dengan halus oleh Abuya Dimyati, begitu pun ketika beliau diberi sumbangan oleh para pejabat selalu ditolak dan dikembalikan sumbangan tersebut. Hal ini pernah menimpa Mbak Tutut (anak mantan Presiden Soeharto) yang memberi sumbangan sebesar 1 milyar, tetapi oleh Abuya Dimyati dikembalikan/ditolak.
KAROMAH
Di waktu mondok, Abuya Dimyati sudah terbiasa tirakat, tidak pernah terlihat tidur dan istimewanya adalah menu makan Abuya yang hanya sekedar. Beliau selalu menghabiskan waktu untuk menimba ilmu, baik dengan mengaji, mengajar atau mutola’ah. Sampai sudah menetap pun Abuya masih menjalankan keistiqamahannya itu dan tidak dikurangi bahkan ditambah.
1.) Mengkhatamkan Kitab Tafsir Ibnu Jarir Dalam Waktu Singkat
Di tahun 1999, dunia dibuat geger, seorang kiai membacakan kitab Tafsir Ibnu Jarir yang tebalnya 30 jilid. Banyak yang tidak percaya si pengajar dapat merampungkannya, tapi berkat ketelatenan Abuya, pengajian itu dapat khatam tahun 2003 M. Beliau membacakan tafsir Ibnu Jarir itu setelah khatam 4 kali membacakan Tafsir Ibnu katsir (4 jilid).
2.) Berziarah Di Baghdad Setiap Malam Jum’at
Kisah karomah Abuya Dimyati Rois Banten ini berawal dari seorang kiai dari Jawa yang pergi ke Makam Syekh Abdul Qadir al-Jailani di Baghdad, Irak. Karena Ketika itu, kiai tersebut merasa sangat bangga karena banyak kiai di Indonesia paling jauh mereka ziarah adalah makam Nabi Muhammad saw. Akan tetapi, dia dapat menziarahi sampai ke Makam Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
Ketika sampai di makam tersebut, maka penjaga makam bertanya padanya, "Anda dari mana?"
Si kiai menjawab, "Dari Indonesia".
Maka, penjaganya pun langsung bilang, "Oh, di sini pada setiap malam Jum'at ada seorang ulama Indonesia yang kalau datang ziarah hanya duduk saja di depan makam beberapa waktu, namun, peziarah-peziarah lain akan ikut diam demi menghormati beliau, setelah beliau mulai membaca Al-Qur'an, baru para penziarah lain akan meneruskan bacaan mereka sendiri-sendiri”.
Mendengar hal itu, kiai tadi kaget, dan berniat untuk menunggu sampai malam Jum’at agar tahu siapa sebenarnya ulama tersebut.
Ternyata pada hari yang ditunggu-tunggu, ulama tersebut adalah Abuya Dimyati Rois Banten. Maka kiai tersebut terkagum-kagum, dan ketika p**ang ke Jawa, dia menceritakan bagaimana beliau bertemu Abuya Dimyati di makam Syekh Abdul Qadir al-Jailani ketika itu Abuya masih di pondok dan mengaji dengan santri-santrinya.
3.) Karomah-Karomah Lain
Cerita-cerita lain tentang karomah Abuya, dituturkan dan membuat kita berdecak kagum. Subhanallah! Misal seperti; masa perjuangan kemerdekaan dimana Abuya di garis terdepan menentang penjajahan; kisah kereta api yang tiba-tiba berhenti sewaktu akan menabrak Abuya di Surabaya; kisah angin mamiri diutus membawa surat kepada gurunya, KH. Rukyat (Mbah Ru’yat) Kaliwungu Kendal. Ada lagi kisah Abuya bisa membaca pikiran orang; kisah nyata beberapa orang yang melihat dan bahkan berbincang dengan Abuya di Makkah padahal Abuya telah meninggal dunia.
TELADAN
Abuya Dimyati merupakan sosok yang bersahaja, menjauhi keduniawian, wirangi (hati-hati dalam bicara, konsisten dalam perkataan dan perbuatan), ahli sedekah, puasa, humanis, makan seperlunya (ala kadarnya seperti dicontohkan Nabi Muhammad SAW), dan penuh kasih saying terhadap umat.
Semasa hidup beliau dikenal sebagai gurunya para guru dan kiainya para kiai, sehingga tidak berlebihan jika Abuya Dimyati disebut sebagai tipe ulama Khas al-Khas. Masyarakat Banten menjuluki Abuya Dimyati sebagai pakunya Tanah Banten, salah satu tanah yang diberkahi.
Abuya Dimyati adalah tokoh yang senantiasa menjadi pusat perhatian, yang justru di sisi lain beliau lebih ingin “menyedikitkan” bergaul dengan makhluk demi mengisi sebagian besar waktunya dengan ngaji dan ber-tawajjuh ke hadratillah.
Abuya merupakan seorang Qurra’ dengan lidah yang fasih, istiqamah selama 40 tahun mengamalkan wirid al Quran, jika shalat tarawih beliau tidak akan turun untuk sahur kecuali setelah mengkhatamkan al-Quran dalam shalatnya.
Selain dikenal sebagai sosok yang sempurna dalam menjalan syariat agama, beliau juga dikenal sabagai salah satu ulama yang menjalankan kehidupan peribadi dengan pendekatan tasawuf. Dalam thariqah beliau menganut tarekat Naqsabandiyyah Qodiriyyah, maka wajar jika dalam perilaku sehari-hari beliau penuh tawadhu’, istiqamah, zuhud, dan ikhlas.
Walau dalam thariqah beliau menganut tarekat Naqsabandiyyah Qodiriyyah, secara pengamalannya beliau menempuh cara yang unik. Secara tegas beliau mengatakan, “Thariqah aing mah ngaji!” (Jalan saya adalah ngaji). Sebagaimana yang dijelaskan dala al-Quran:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, ‘Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,’ maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, ‘Berdirilah kamu,’ maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.”
Sebab, tinggi rendahnya derajat keulamaan seseorang bisa dilihat dari bagaimana ia memberi penghargaan terhadap ilmu.
Sebagai sarana diwariskannya ilmu, dengan ngaji, sunah dan keteladanan Nabi SAW diajarkan dan diturunkan. Melalui ngaji, tradisi para sahabat dan tabi’in diwariskan. Ahmad Munir berpendapat bahwa ilmu adalah suatu keistimewaan yang menjadikan manusia unggul atas makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhalifahannya.
Saking pentingnya ngaji, Abuya Dimyati sering mengingatkan untuk tidak meninggalkannya, “Jangan sampai ngaji ditinggalkan karena kesibukan lain atau karena umur”.
Dalam mendidik anak-anaknya, Abuya Dimyati menghukumi Fardhu ‘Ain bagi putera putrinya dalam urusan ngaji. Beliau tidak akan memulai suatu majelis ilmu ddn shalat jamaah, kecuali semua anak-anaknya hadir dalam majelis dan shaf shalat. Jika belum datang, maka kentongan sebagai isyarat waktu shalat pun dipukul lagi berkali-kali, sampai semua hadir dan shalat jama’ah pun dimulai.
Di balik kemasyhuran nama Abuya, beliau adalah orang yang sederhana dan bersahaja. Kalau melihat wajah beliau terasa ada perasaan ‘adem’ dan tenteram di hati orang yang melihatnya.
Disadur dari tulisan Afwal Mannan dalam sinopsis buku “Manakib Abuya Cidahu (Dalam Pesona langkah di Dua Alam)”
KARYA-KARYA
Beberapa kitab yang dikarang oleh Abuya Dimyati. Diantaranya adalah :
Kitab Minhajul Ishthifa. Kitab ini isinya menguraikan tentang hidzib nashr dan hidzib ikhfa. Dikarang pada bulan Rajab H 1379/ 1959 M.
Kitab Aslul Qodr yang didalamya khususiyat sahabat saat perang Badr.
Kitab Roshnul Qodr isinya menguraikan tentang hidzib Nasr. Rochbul Qoir I dan II yang juga sama isinya yaitu menguraikan tentang hidzib Nasr.
Kitab Bahjatul Qooalaid, Nadzam Tijanud Darori.
Kitab Al-Hadiyyatul Jalaliyyah didalamnya membahas tentang tarekat Syadziliyyah.

08/03/2023

Bersinergi Dengan
Pendekar Banten Jakarta Utara
BPPKB Banten Jakarta Utara
Semua Warga Banten Jakarta Utara
Untuk Memeriahkan Haul Ulama Kharismatik Waliyullah Banten
Abuya KH. Ahmad Dimyati Al Bantany
Pada Hari Kamis Malam Jum'at 9 Maret 2023
Tempat Masjid Al Mukaromah Jl Manggar Lagoa Koja Jakarta Utara
Ba'da Maghrib s/d jam 20.30 Pembacaan Maulid Berjanzi
Pukul 20.30 Istighosah Bersama
Abuya ADE KH. Abdul Ajiz Al Bantany
Tausiyah & Sholawat dari Adinda Almarhum Ustadz Jefri Al Buchori
Ustadz H. Fajar Sidik ( H.DECKY ) & Ustadz Ridwan Syahdu
Pukul 21.30 Tausiyah Agama Habib Muhammad bin Ali Assegaf
Habib Tsaughi bin Haidar Al Habsyi
- Pimpinan Majlis Madinatul Habib -

08/03/2023

back ground untuk acara sudah selesai alhamdulillah

Want your school to be the top-listed School/college in Jakarta?

Click here to claim your Sponsored Listing.

Videos (show all)

selamat datang tamu kemuliaan Majelis Dzikir waliyullah Mufti Baidho Al Habib Thohir bin Muhammad bin Abdullah Al Haddar...
Hadiri & Saksikanlah
Kajian Kitab Adab Suluk Al Murid Lil Imam Al Haddad  Dirangkaikan Haul Habib Ali bin Jafar bin Ahmad Alaydrus   Jangan L...
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُ...
PENGAJIAN AKBAR KITAB ADAB SULUK AL MURID LIL IMAM AL HADDAD
PERINGATAN HAUL KE 2 AL HABIB ALI BIN ABDURAHMAN ASSEGAF BERSAMA MAJELIS DZIKIR WALIYULLAH
PERINGATAN HAUL KE 2 AL HABIB ALI BIN ABDURAHMAN ASSEGAF BERSAMA MAJELIS DZIKIR WALIYULLAH

Location

Category

Website

Address


Jakarat Utara
Jakarta
14220
Other Religious Schools in Jakarta (show all)
MTs Negeri 6 jakarta MTs Negeri 6 jakarta
Jalan Inerbang Gang Mangga Condet Batu Ampar
Jakarta, 13520

MTs Negeri 6 Condet berdiri sejak tahun 1983,VIsi : Tercapainya Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Jakarta sebagai Madrasah yang Unggul dalam Iman, Ilmu dan Amal

Pesantren Tsaqafatul Qur'an Pesantren Tsaqafatul Qur'an
Jalan Sekda Saefullah, Rorotan, Cilincing
Jakarta, 14140

DAURAH TAHFIDZ AL-QUR’AN DAN BAHASA ARAB Yayasan Bina Cipta Insani Jl. Sekda Saefullah (Sungai Kendal), 003/008, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara 14140

Daarunnajah Daarunnajah
Jalan Madrasah RT 05 RW 01 Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur
Jakarta, 13890

Lembaga pendidikan agama

Ngatur jiwo Ngatur jiwo
Jakarta, 12440

semoga dengan adanya fanspage ini menjadi tambahnya iman kita,karena lewat siapa lagi kita mengenal nabi muhammad kalau bukan lewat ulama dan tentunya dengan ridho Alloh subhanahuwata'ala

Komunita Belajar Dunia Roh Komunita Belajar Dunia Roh
Cengkareng
Jakarta, 115789

Komuinitas Belajar Dunia Roh (Yesus Ministry)

Murni suara hati Murni suara hati
Kota Serang
Jakarta

CINTA ROSUL CINTA ROSUL
Penjaringan Jakarta Utara
Jakarta, 14440

MARI PERBANYAK SHOLAWAT KEPADA RASULULLAH SHALALLAHU ALAIHI WA SALLAM

Majelis Ta’lim Syarobuththohur Majelis Ta’lim Syarobuththohur
Jln. Kampung Jembatan Rt06/14 Kecamatan Cakung Kelurahan Penggilingan
Jakarta, 13910

ᴀᴄᴄᴏᴜɴᴛ ɪɴɪ ʜᴀɴʏᴀ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴘᴇɴᴛɪɴɢᴀɴ ᴍᴀᴊᴇʟɪꜱ

MT. Umdatur Rasikhien MT. Umdatur Rasikhien
Jalan Tipar Cakung
Jakarta, 13910

Majlis Ta'lim Umdatur Rasikhien

Syabul Huda Official Syabul Huda Official
Jalan KRESEK RAYA NO. 12 RT. 009/015
Jakarta, 11750

PONPES SYABUL HUDA AL-BANTANI

Kajian Buya Syakur Yasin Kajian Buya Syakur Yasin
Monas
Jakarta

Mari kita dengarkan Video Buya Syakur Yasin tentang beragama.

TAUD AMAL MULIA TAUD AMAL MULIA
Jakarta, 13430

Program �Tahfidzul Qur'an �Penanaman akidah dan akhlak qur'ani �Pembelajaran adab berdasarkan Al Qur'an dan Sunnah �Pembudayaan dzikir dan doa sehari-hari �Penanaman sifat saling menghormati �Materi persiapan masuk SD